Umumkan Maju Calon Ketum PBNU, Yahya Siap Konsolidasi Nasional
Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang, KH Yahya Cholil Staquf menyatakan siap untuk maju sebagai kandidat calon ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Muktamar ke-34 di Lampung, 23-25 Desember 2021 mendatang.
Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini, menyatakan siap memimpin organisasi Islam terbesar di dunia, dengan mengedepankan program dan menjaga marwah organisasi para ulama pesantren ini.
"Iya betul [maju sebagai Caketum PBNU]," kata mantan juru bicara Kepresidenan zaman Presiden Abdurrahman Wahid.
Terkait KH Said Aqil Siroj
Dalam catatan Ngopibareng.id, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam dua kali kesempatan menyatakan dirinya cukup dua periode dalam memimpin NU. Misalnya, pada saat Harlah ke-73 Muslimat Nahdlatul Ulama di Gelora Bung Karno Jakarta, 2019.
Namun, belakangan, terutama setelah Munas-Konbes Alim Ulama Nahdlatul Ulama di Jakarta, 23-24 September 2021 lalu, Komisaris PT KAI itu menyatakan bersedia maju lagi. Ia pun lalu berkeliling ke dua pesantren, seperti di KH Tuan Guru Turmudzi Badruddin di Lombok, NTB, dan ke masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, asuhan KH Anwar Manshur, belum lama ini.
Dalam pernyataannya, KH Hasib Wahab, putra pendiri NU KH Abdul Wahab Hasbullah (almagfurlah), menyatakan, pernyataan Kiai Said seperti menjilat ludah sendiri.
"Ya, dulu pernah menyatakan demi regenasi Pak Said memimpin PBNU cukup dua periode, kini ada yang mendorong-dorongnya maju lagi," tutur Gus Hasib, Pengasuh Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.
Diperkirakan, dalam Muktamar ke-34 di Lampung, terdapat dua nama kuat selain Kiai Said Aqil Siroj dan KH Yahya Cholil Staqut, yang telah mendapat angin dari sejumlah kiai sepuh dalam beberapa kali pertemuan bersama Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.
Ya, Kiai Said Aqil Siroj pun menyatakan diri untuk maju lagi untuk periode ketiga kalinya dalam muktamar yang digelar di masa pandemi Covid-19.
Sowan ke KH Said Aqil Siroj
Gus Yahya bercerita sudah menemui Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj untuk meminta restu dan mengutarakan niatnya untuk maju sebagai Caketum PBNU. Kiai Said, kata Gus Yahya, merespons positif dan mempersilakan Gus Yahya untuk mewujudkan keinginannya tersebut.
"Saya sampaikan [ke Said] 'saya mohon restu saya maju sebagai calon ketua umum'. Beliau persilakan "monggo-monggo", iya mempersilakan," kata Yahya.
Konsolidasi Nasional
Yahya lantas menjelaskan bila nanti terpilih, dirinya menawarkan gagasan konsolidasi nasional NU dari tingkat PBNU, PWNU hingga PCNU. Gagasan itu ia bentuk karena melihat selama ini PBNU, PWNU dan PCNU kerap berjalan masing-masing dengan gagasannya sendiri-sendiri.
Dengan konsolidasi, Yahya yakin bisa memperkokoh kepengurusan NU di tingkat pusat hingga cabang.
"Dan rupanya ini [gagasan] mudah ditangkap oleh PCNU. Nah saya juga sudah berkomunikasi dengan berbagai pihak yang kita harapkan jadi semacam akselerator atau pihak yang membantu, meski bukan dari NU, tapi mau bekerja sama dengan NU," kata dia.
Tak hanya itu, Yahya juga memiliki gagasan melakukan aktivasi kegiatan ekonomi PCNU yang tersebar lebih dari 500 wilayah di Indonesia. Baginya, PCNU memiliki potensi besar untuk menggerakkan ekonomi umat Islam saat ini.
"Kalau kita bicara soal cabang-cabang kita punya 500-an lebih cabang. Itu outlet ekonomi, semua orang bisa pakai, pemerintah bisa pakai untuk salurkan agenda-agenda, misalnya investasi, bisa dilakukan memanfaatkan ini. Jadi kita ingin aktivasi cabang-cabang agar bergerak untuk menjalankan agenda-agenda itu," ucapnya, dikutip CNN-Indonesia.
Muktamar ke-34 dan Nama-Nama Tokoh
Muktamar NU ke-34 dihelat pada 23-25 Desember mendatang. Sejumlah nama menyeruak dalam bursa calon ketua umum PBNU. Survei Indostrategic baru-baru ini memunculkan nama KH Marzuki Mustamar sebagai tokoh dengan elektabilitas tertinggi. KH Marzuki Mustamar adalah Ketua PWNU Jawa Timur.
Posisi kedua dalam survei Indostrategic ditempati KH Muhammad Hasan Mutawakkil Alallah dengan elektabilitas 22,2 persen, ditempel KH Said Aqil Siroj 14,8 persen yang juga incumbent Ketum PBNU saat ini. Selain itu ada nama tokoh muda Bahaudin Nursalim alias Gus Baha.
Serukan Regenerasi Organisasi
Gus Yahya tak menampik jika pengurus NU di level wilayah dan cabang banyak yang berkeinginan untuk melakukan regenerasi kepemimpinan di tubuh PBNU. Terlebih lagi, saat ini banyak tokoh-tokoh NU juga diisi oleh banyak kalangan muda.
Gus Yahya juga mengatakan kerap menulis dan berbicara di publik soal ide dan gagasannya mengenai NU ke depan. Ia sendiri tak menyangka bahwa gagasan tersebut disambut positif oleh para pengurus daerah NU saat ini.
"Sehingga aspirasi untuk menempatkan mereka dalam kepemimpinan kuat sekali. Yang sangat kuat aspirasinya dan banyak memang soal regenerasi," kata dia.
"Dan ini cepat sekali. Saya terkejut kenapa secepat ini. Saya menyatakan secara eksplisit ke publik awal September," tambahnya.