Umrah Masih Terkendala Sinkronisasi Aplikasi, Ini Solusinya
Meski umrah telah dibuka, keberangkatan jamaah Indonesia masih terkendala sinkronisasi antara aplikasi Indonesia Peduli Lindungi dan aplikasi milik Saudi, Tawakkalna.
“Permasalahan kita sekarang adalah Peduli Lindungi belum bisa dibaca oleh mesin barcodenya petugas Saudi. Nah ini yang perlu kita sinkronkan, perlu kita integrasikan, agar saat nanti jamaah datang ke sini bisa masuk Masjidil Haram.
"Tanpa itu mereka tidak bisa bahkan salat di Masjid Nabawai juga tidak bisa” ujar Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Eko Hartanto, diberitakan MINA, Senin 18 Oktober 2021.
Ia mengungkapkan, saat ini pihak Saudi dan Indonesia terutama Kementrian Kesehatan kedua belah pihak sedang merampungkan pembahasan terkait dengan integrasi atau link antara aplikasi Peduli Lindungi dengan Tawakkalna.
Selain itu, Eko juga mengatakan, sampai saat ini posisi Saudi hanya mengizinkan jamaah yang telah melaksanakan vaksin lengkap, tapi di luar vaksin yang pertama diakui Saudi yaitu, Pfizer, Moderna, AstraZeneca dan Jhonson maka mereka harus dibooster dengan salah satu dari vaksin itu.
Meyakinkan Arab Saudi Jemaah Indonesia Aman
“Jadi tantangan kita juga adalah bagaimana kita meyakinkan Saudi bahwa jemaah kita juga sudah aman. Jika Saudi setelah pembicaraan dengan kita menerima dua vaksin tanpa booster, Alhamdulillah. Tapi kalau tidak, maka tantangan kita selanjutnya adalah bagaimana kita menyediakan vaksin booster bagi calon jamaah,” katanya.
Konjen juga menyampaikan pesan kepada para calon jamaah umrah Indonesia apabila berangkat ke Saudi, harus tetap memperhatikan Protokol Kesehatan serta menyiapkan diri sebaik mungkin dengan menjaga kesehatan.
“Pertama terkait umrah, calon jamaah harus mempersiapkan diri, selain vaksin, atau booster apabila diharuskan, jamaah juga harus paham, ini umrah masa pandemi. Beda dengan masa normal jadi wajib menjaga protokol Kesehatan. Kedua, menjaga kesehatan karena meski sudah vaksin tidak ada jaminan tidak terinfeksi,” katanya.
Advertisement