Umrah Ditunda, Pengusaha Tetap Optimistis Sambut 2022
Pemerintah Indonesia kembali batal memberangkatkan jemaah Umrah yang tertunda sejak hampir setahun lalu. Sejumlah kalangan pengusaha penyelenggara haji dan umrah, KBIH pun tunduk pada peraturan tersebut.
Seperti dikabarkan, pemerintah kembali menunda pemberangkatan jemaah umrah Indonesia hingga 2022. Keputusan ini diambil usai Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengimbau agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri dampak temuan kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia.
Pembina Gabungan Pengusaha Haji Umrah Nusantara (Gaphura), Muharom Ahmad mengatakan, pihaknya akan mengikuti keputusan pemerintah.
“Kepastian menunggu pemerintah, kemungkinan besar Gaphura akan mulai lagi 10 Januari 2022. Jadi bagaimana maskapai, kebijakan pemerintah, bagaimana kesiapan sistem umrah itu sendiri,” ujarnya.
Jemaah Umrah Siap Berangkat
Ia pun berharap, pada Januari 2022 mulai ada keberangkatan jemaah Umrah. “Kemungkinan akan bertemu lagi di 3 Januari,” tukasnya.
Menurutnya, penyelenggaraan umrah yang tertunda ini tidak seperti waktu penundaan umrah saat pertama kali adanya Covid-19.
“WHO punya pertimbangan sendiri, tidak seheboh Covid-19 sebelumnya dan kami optimis,” tambahnya.
Kebijakan Indonesia
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan, pemerintah mengedepankan aspek perlindungan jemaah di tengah pandemi.
"Kami tentu mengutamakan aspek perlindungan jemaah di tengah pandemi Covid-19, terlebih setelah adanya varian baru Omicron. Untuk itu, keberangkatan jemaah umrah kembali ditunda hingga awal 2022. Kamis berharap kondisi segera membaik," kata Hilman, Sabtu 18 Desember 2021.
Menurut Hilman, Kemenag juga sudah menggelar rapat dengan Asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) sebelum mengambil keputusan ini. Secara umum asosiasi PPIU mendukung imbauan pemerintah menunda keberangkatan ke luar negeri.
"Ada harapan agar tetap ada pemberangkatan, meski jumlahnya diperkecil. Namun secara umum asosiasi PPIU memahami dan menaati imbauan untuk tidak ke luar negeri," jelasnya.
Sebelumnya, setelah diberikan lampu hijau oleh Arab Saudi, Indonesia berencana kembali memberangkatkan jemaah umrah asal Indonesia pada Kamis (23/12) pekan depan.
Itu mulanya akan menjadi penerbangan perdana calon jemaah asal Indonesia kembali ke tanah suci usai penerbangan umrah dari Indonesia ditutup pada Februari 2021 lalu akibat penyebaran virus corona (Covid-19).
Kendati demikian, menurut Hilman, PPIU meminta agar kebijakan dan imbauan ini diberikan kepada seluruh penerbangan ke luar negeri, bukan hanya mereka yang akan berangkat umrah.
Ia memastikan Kemenag terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk terus mengupayakan terselenggaranya ibadah umrah yang sehat dan aman. Menurutnya, penyelenggaraan umrah di masa pandemi sekaligus menjadi barometer penyelenggaraan ibadah haji 1443 H/2022 M.
"Penundaan ini tentu keputusan yang pahit. Tapi ini dilakukan demi kebaikan bersama. Kami harap semua bisa memahami dan semoga ada hikmah dari keputusan ini," tuturnya