Umrah Dibuka, Indonesia Dapat Jatah 1.000 Jemaah Per Hari
Arab Saudi mulai membuka wilayahnya untuk warga negara yang ingin beribadah umrah. Selama masa percobaan, antara November hingga Desember, aliran masuk Jemaah belum dibuka secara normal. Indonesia disebutkan mendapat jatah 1.000 orang per hari.
"Tidak ada kuota khusus Sulsel dari pemerintah pusat, karena itu kan kuota nasional. Tentunya Pemerintah Arab Saudi siapkan kuota 1.000 orang dari Indonesia untuk melaksanakan ibadah umrah," kata Ketua Kesatuan Tour Travel Umrah dan Haji (Kesthuri) Provinsi Sulawesi Selatan Usman Jasad, Senin 2 November 2020.
Ia melanjutkan, terdapat 32.494 orang calon jemaah umrah yang tertunda pemberangkatannya akibat Covid-19. Namun pada pelaksanaan umrah di masa new normal, mereka akan menjadi prioritas untuk diberangkatkan.
Namun, menurutnya tak semua jemaah umrah menginginkan segera beragkat. Sebagian besar calon jemaah menginginkan pelaksanaan ibadah umrah dilakukan setelah adanya vaksin Covid-19. "Rata-rata jemaah setelah kami tanya-tanya mereka banyak yang bilang tunggu vaksin saja lalu berangkat, karena memang situasinya saat ini masih tahap awal sehingga ketentuan pemberangkatan agak mengalami perubahan dibanding sebelumnya," ujar dia.
Beberapa persyaratan pemberangkatan umrah seperti calon jemaah harus dilengkapi dokumen kesehatan Covid-19, seperti telah tes PCR terlebih dahulu, hanya diperuntukkan bagi jemaah yang tidak memiliki penyakit penyerta yang berpotensi terinfeksi virus corona, serta jamaah berusia antara 18-50 tahun.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Khaeroni menyampaikan, Kementerian Agama ingin memberikan perlindungan secara penuh kepada umat Islam yang mengikuti ibadah selama pandemi Covid-19.
"Jadi Kementerian Agama ingin memastikan pelaksanaan umrah berjalan dengan baik. Kami belum bisa memastikan secara konsep pemberangkatan perdana berapa banyak," katanya.
Kesthuri Sulsel yang telah mencoba memberangkatkan jamaah sebanyak 17 orang saat ini akan dijadikan sebagai referensi untuk pemberangkatan umrah di Sulsel. "Sekarang ada 17 orang yang sedang melaksanakan ibadah umrah dari Sulsel dan ini akan menjadi informasi yang baik bagi kami untuk melaksanakan layanan ibadah umrah berikutnya," ungkap Khaeroni.
Selain itu, Amphuri Sulawesi Selatan telah memberikan penjelasan dari jemaah yang disiapkan sebanyak 20 orang dan beberapa tidak bisa berangkat karena hasil tes swabnya terlambat. Belum lagi, lanjut dia, ada sekitar 80 orang yang sisanya mengalami keterlambatan. Sejumlah kendala itu juga menjadi catatan bagi Kemenag Sulsel. (Ant)
Advertisement