UMKM Surabaya akan Buatkan Sepatu hingga Tas Untuk Siswa
Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, UMKM Surabaya akan membuatkan sepatu dan tas sekolah yang seragam untuk siswa SD dan SMP di Surabaya. "Semuanya InsyaAllah akan kita buatkan sepatu untuk SD, SMP baik negeri ataupun swasta kudu podo kabeh (harus sama semua). Tasnya juga harus sama, sehingga ketika anak didik masuk ke sekolah tidak ada lagi beda antara si kaya dan si miskin," ujar Eri Cahyadi usai meninjai pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN Kaliasin 1, Senin, 6 September 2021.
Menurut Eri Cahyadi, hal ini akan menjadi pengerak bangkitnya ekonomi di Surabaya. Nantinya sepatu dan tas buatan UMKM ini akan didistribusikan di koperasi sekolah dengan harga yang sama.
"InsyaAllah kita sudah sepakat, lewat koperasi sekolah. Semua harga seragam, tas hingga sepatu akan sama semua," imbuhnya.
Eri Cahyadi berharap dengan adanya hal ini tidak ada lagi kasta tinggi dan rendah, sebab semua membeli dan memakai barang yang sama dan produksi UMKM Surabaya. "Tidak ada lagi seragam yang lebih bagus, karena semuanya sama, harganya disemua sekolah sama," harapnya.
Eri Cahyadi menekankan bahwa sudah disepakati, kepala dan guru baik sekolah negeri dan swasta tidak boleh memaksa siswa untuk membeli seragam. Pakai baju bebas rapi diperbolehkan, biarkan mereka sekolah dulu.
"Gawe klambi (pakai baju) bebas diperbolehkan, semua akan pakai baju bebas kalau tidak ada bajunya. Biarkan masuk dulu, biarkan pendidikan berjalan dulu. Ketika sudah masuk nanti baru diberi form, siapa yang mampun dan siapa yang tidak. Yang tidak mampu maka pemkot akan hadir di sana," tandasnya.
Dari pantaun Ngopubareng.id, beberapa siswa yang mengikuti PTM di SDN Kaliasin 1 Surabaya juga tidak diwajibkan memakai seragam. Salah satu siswa bernama Aida Riskia mengungkapkan, dirinya tidak memakai seragam karena belum sempat membeli.
"Karena pandemi belum sempat beli, sekarang kalau beli juga harus di sekolah. Jadi pakai baju bebas rapi dulu," kata Aida.
Meski tanpa seragam sekolah baru, toh tak meyurutkan semangata Aida untuk melaksanakan PTM di hari pertama.
Advertisement