UMKM Meningkat, Menteri Koperasi dan UKM Sebut Strategi BNI Tepat
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan jika langkah Bank BNI dalam memberdayakan UMKM, telah tepat. Hal itu disampaikan Teten dalam Talkshow HUT ke 74 BNI, dengan tema “Satukan Energi untuk Indonesia di Era Newormal”, pada Minggu, 5 Juli 2020. Menurutnya, 99 persen pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM dan sebagian besar merupakan perempuan atau kaum ibu.
"Nah, komitmen BNI untuk terus membantu dalam pengembangan usaha UMKM ini saya kira sudah tepat dan mereka perlu dipermudah untuk mengakses pembiayaan BNI. Selanjutnya, BNI juga perlu mengembangkan program-program inkubasi untuk mengembangkan benih-benih entrepreneur yang tumbuh di masyarakat," katanya, dilansir dari siaran pers Bank BNI.
Sementara, Tambok P. Setyawati, Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mengatakan, tahun ini pertumbuhan jumlah debitur UMKM BNI mencapai 32 persen. Tahun 2015 jumlah debitur UMKM hanya 97 ribu dan mencapai 280.000 debitur pada Juni 2020.
"Yang menarik bahwa komposisi antara debitur entrepreneur UMKM perempuan dan laki-laki di BNI yang terus berkembang, dari sebelumnya hanya 20 persen, kini sudah mencapai 50 persen" ungkap Tambok.
Menurutnya, peran perempuan di dunia usaha khususnya UMKM terus meningkat. Meski di tengah pandemi Covid -19, para ibu terus melakukan aktivitas usahanya dari rumah sambil menjaga anak dan menjaga kesehatan untuk membantu serta menopang kebutuhan keluarga.
Tambok menuturkan, BNI berkomitmen membangun UMKM yang kokoh bersama pemerintah dengan tidak hanya melakukan pembiayaan terhadap UMKM tapi juga melakukan pendampingan. “Pembiayaannya ini benar-benar bertahap sesuai dengan perkembangan nasabah. Jadi kalau nasabah pemula yang masih usahanya belum feasible, kami bisa lakukan pembiayaan yang benar-benar ringan melalui Program CSR,” cetusnya.
Saat ini ada sekitar 62 juta unit UMKM yang mempekerjakan sekitar 116.000.000 orang. Artinya, lebih dari 80 persen peran tenaga kerja Indonesia ada di sektor UMKM. Selama Covid-19 antara Maret – Mei, BNI fokus membantu debitur dengan memberikan keringanan pembayaran bunga agar mereka mampu bertahan.
Pada kesempatan sama, musisi yang juga seorang pengusaha kecantikan, Maia Estianty mengaku pernah merasakan pahit getir merintis bisnis online. Menurutnya, skema kredit berbunga ringan bagi UMKM seperti yang ditawarkan BNI merupakan program yang dinanti oleh pelaku usaha. “Terima kasih kepada BNI karena berkat bantuan EDC (electronic data capture), bisnis saya bisa berkembang pesat,” ungkapnya.
Menurutnya bisnis online adalah bisnis yang sangat baru dan menjanjikan apalagi dengan jumlah follower-nya yang mencapai jutaan. Wanita yang akrab disapa bunda Maia ini menuturkan, di masa pandemi ini bisnis Skin Care yang ia mulai sejak tahun 2015 omsetnya tidak terdampak. “Yang berpengaruh adalah pegawai yang masuk ke rumah jadi shifting hanya boleh orang satu masuk rumah,” katanya.
Dari sisi keuntungan, Bunda Maia mengaku bahwa bisnis online melalui media sosial sangat menguntungkan, bahkan bisa menopang biaya hidupnya dan anak-anak. Karena itu dia menyarankan agar mereka mengikuti jejaknya.
“Saya memberikan masukan kepada anak-anak lain kali kau sebagai musisi, jangan cuma jadi musisi aja, ya kalau bisa juga berbisnis apalagi kalian punya media sosial yang platform yang begitu besar. Sayang kalau di biarin begitu aja tapi sayang kalau punya marketing besar tapi tidak diapa-apain,” tuturnya.
Advertisement