UMKM Kue Kering Banjir Pesanan, Gas LPG di Jember Sulit
Sejak awal pekan pertama bulan Ramadan hingga saat ini, gas LPG 3 Kg di Kabupaten Jember sulit didapat. Belakangan diketahui, stok LPG yang ada di Jember banyak tersedot oleh pelaku UMKM kue kering.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Jember Yuliana Harimurti mengatakan, pihaknya menerima keluhan masyarakat terkait kelangkaan LPG 10 hari yang lalu. Kelangkaan itu terjadi di sejumlah kecamatan di bagian Jember Timur, mulai dar Mayang, Silo, Ledokombo, dan Kalisat.
Kelangkaan tersebut terjadi karena stok LPG yang ada banyak dipakai oleh pelaku UMKM kue kacang kering. Sejak memasuki bulan Ramadan mereka meningkatkan produksi, karena permintaan meningkat lima kali lipat dibanding sebelum Ramadan.
Yuliana mencatat, ada delapan pelaku UMKM kue kacang kering di Kabupaten Jember yang cukup besar. Delapan pelaku UMKM tersebut setidaknya membutuhkan 40 – 100 tabung gas LPG 3 Kg per hari. “Di Jember ada delapan pelaku UMKM kue kacang yang cukup besar di Jember. Kebutuhan per hari antara 40, 50 sampai 100 tabung gas,” katanya.
Atas kondisi tersebut, Disperindag Jember mengaku sudah berkirim surat ke Pertamina pada tanggal pada tanggal 25 Maret 2024 lalu. Bahkan, pada tanggal 01 April 2024, Disperindag Jember kembali berkirim surat untuk yang kedua kepada Pertamina. Disperindah meminta agar stok LPG di Jember ditambah menjadi 100 persen.
“Langkah yang kami lakukan dengan mengirim surat kepada Pertamina agar stok LPG di Jember ditambah 100 persen. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jember menjelang hingga pasca lebaran,” pungkasnya.
Sementara itu, Section Head Coomunication & Relation Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Taufiq Kurniawan mengatakan memang terjadi peningkatan sebanyak 50 persen di Kecamatan Mayang dan Ledokombo, Jember. Peningkatan tersebut terjadi karena terjadi peningkatan produksi UMKM kue kering. Kebutuhan LPG mereka meningkat 300 persen.
Taufik menyebut kondisi tersebut berada di luar prediksi, karena baru terjadi tahun ini. Atas kondisi tersebut Pertamina telah melakukan penebalan suplai di 38 pangkalan yang ada di Kecamatan Mayang dan Ledokombo.
Sejak tanggal 25 – 29 Maret 2024, Pertamina telah melakukan penebalan sebanyak 2.440 tabung gas LPG 3 Kg. Sementara di kecamatan perbatasan juga ditambah 1.680 tabung gas LPG.
“Total suplai LPG ke Jember mencapai 300.000 tabung yang dikirim ke 6 Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE). Sedangkan konsumsi harian di Jember mencapai 75.000 tabung per hari,” jelasnya.
Kondisi di lapangan
Hingga hari Senin, 01 April 2024, sejumlah warga Jember masih kesulitan mendapatkan tabung gas LPG 3 Kg. Kesulitan tersebut dirasakan oleh warga Kecamatan Pakusari. Padahal, sebelumnya warga dari Kecamatan Mayang dan Silo justru mencari gas sampai Kecamatan Pakusari.
Ahmad, salah satu warga Desa Sumber Pinang, Kecamatan Pakusari mengatakan, gas LPG di sejumlah toko mulai dari Pakusari sampai Wirolegi, Kecamatan Sumbersari sulit ditemukan. Karena itu, Ahmad sempat berpencar dengan istrinya untuk mencari tabung gas, namun ujung-ujungnya pulang dengan tangan hampa.
Hal serupa juga dialami oleh Heri pemilik toko kelontong. Ia juga kesulitan mendapatkan stok gas LPG 3 Kg untuk dijual kembali. Padahal sebelum Ramadan stok di Pakusari cukup banyak.
Sejak memasuki bulan Ramadan, banyak pangkalan yang kosong. Bahkan, ada pangkalan yang terpaksa membatasi jumlah pembelian agar pelanggannya bisa kebagian.
Warga berharap, Pertamina terus menambah stok gas LPG di Jember. Sebab, mendekati Hari Raya Idul Fitri kebutuhan semakin meningkat.