Umi Pipik Merasa Terintimidasi Gara-gara Cadar
Tragedi pengeboman di tiga gereja di Surabaya berimbas buruk pada wanita-wanita bercadar yang juga turut dicurigai sebagai bagian dari teroris. Termasuk di antaranya Umi Pipik.
Istri mendiang Ustaz Jefri Al Buchori itu turut merasa terintimidasi lantaran dirinya kini bercadar. Umi Pipik menerima perlakuan tidak menyenangkan ketika hendak masuk ke sebuah gedung di Jakarta untuk meeting, beberapa waktu lalu.
“Karena saya nyetir sendiri saat saya buka kaca dan melihat saya bercadar maka mereka memeriksa mobil saya. Biasanya juga kalau dah diperiksa dengan alat dan nggak bunyi berarti aman dong, tapi ini lama banget," cerita Umi Pipik.
Seluruh isi mobil yang dikendarai Umi Pipik diperiksa dan dicurigai. Apa lagi dia selalu membawa cadar-cadar yang dijualnya di mobil.
Ibu empat anak itu pun bertanya kepada pihak keamanan berapa lama lagi mobilnya diperiksa lantaran dirinya buru-buru meeting. Namun tidak ada jawaban dari si pemeriksa.
Kesal, Umi Pipik pun akhirnya menyebut nama panggungnya. “Saya terpaksa harus ngomong ‘Pak saya Ummi Pipik’. Dan baru akhirnya mereka bilang ‘Ooo maaf umi, maaf umi... silahkan umi...,” lanjutnya.
Hal itu terpaksa dilakukan Umi Pipik bukan untuk menyombongkan diri. Namun, lantaran dirinya merasa terintimidasi.
“Ya Allah ampun ya Allah jika harus sombong sampai nyebutin nama sendiri supaya dilihat atau dikenal orang. Sudah nggak mau dikenal orang tapi terpaksa karena terintimidasi,” jelasnya.
Umi Pipik menegaskan cadar, jenggot, celana cingkrang bukan simbol teroris. “Itu semua syariat Islam kemuliaan bukan simbol teroris dan tidak ada hubungan dengan teroris karena teroris bukan Islam,” tegasnya.
Wanita 40 tahun itu berharap semua perempuan bercadar agar lebih bersabar dan tetap istiqomah.
“Ukhti-ukhti bercadar bersabarlah atas keadaan saat ini, sesungguhnya inilah fitnah terbesar kita kita dengan keburuksangkaan mereka tetapi tetaplah Istiqomah dengan cadarmu,” imbuhnya. (*)