Umat Sejahtera Mudah Diajak Ibadah, Kata Kiai Said
"Al-Quran memerintah ibadah setelah menggambarkan kisah perekonomian. Untuk itu yang harus dipikirkan bukan hanya pertumbuhan, tapi sekaligus pemerataan. Setelah itu keadaan akan aman," Ketua Umum PBNU, Prof KH Said Aqil Siroj mengungkapkan hal itu, saat membuka Expo Produk UMKM di Kota Banjar Jawa Barat, Selasa 26 Februari 2019.
Menurut Kiai Said Aqil Siroj, pemerintah memiliki kewajiban untuk membuat masyarakatnya sejahtera. Di antara indikator kesejahteraan yang wajib disediakan oleh pemerintah adalah makan yang cukup, sandang, tempat tinggal, akses pada kesehatan dan biaya pengobatannya.
“Jihad hukumnya fardu kifayah: di antara jihad yang wajib adalah menjamin kesejahteraan masyarakat, Muslim atau non muslim. Semua masyarakat yang baik bukan pembunuh, pengedar narkoba, koruptor dan yang jahat lainnya harus dijamin oleh pemerintah, pangannnya, sandangnya, papannya kesehatan dan biaya kesehatan,” ujarnya.
“Jihad hukumnya fardu kifayah: di antara jihad yang wajib adalah menjamin kesejahteraan masyarakat, Muslim atau non muslim. Semua masyarakat yang baik bukan pembunuh, pengedar narkoba, koruptor dan yang jahat lainnya harus dijamin oleh pemerintah, pangannnya, sandangnya, papannya kesehatan dan biaya kesehatan,” ujar Kiai Said Aqil Siroj.
Kiai Said mengatakan penjelasan yang disebutkan itu ia ‘rujuk’’ dari kitab legendaries di kalangan pesantren NU, Kitab Fathul Mu’in.
Oleh karena itu jika ada salah seorang warga Kota Banjar yang meninggal dunia karena kelaparan, maka satu kota akan ketimpa dosa karena hal tersebut. Maka dari itu ia menegaskan bahwa sudah menjadi kewajiban atas pemerintah untuk membuat rakyatnya sejahtera, dan jauh dari kelaparan.
Maka dari itu, Kiai Said mengaku sangat senang dengan program-program peningkatan perekonomian masyarakat seperti expo yang diselenggarakan saat ini. Menurutnya kegiatan ini bisa mengangkat kesejahteraan warga NU dan dapat memperpendek jarak ketimpangan sosial yang begitu tinggi saat ini.
"Idealnya (postur) perekonomian masyarakat kita yang kelas menengan banyak, yang miskin sedikit dan yang kaya sedikit. Tidak seperti sekarang, yang miskin banyak, yang kaya sedikit. Kalau masyarakatanya sejahtera, maka gampang diajak beribadah," kata Kiai Said.
Rangkaian NU Expo 2019 ini merupakan bagian dari rangkaian Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2019 yang diselenggarakan mulai 27 Februari hingga 1 Maret 2019. Kegiatan yang mengangkat tema “Memperkuat Ukhuwah Wathoniyah untuk Kedaulatan Rakyat”ini bertempat di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, Citangkolo Kujangsari, Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat. (adi)