Umat Islam Harus Tampil Modern, Ternyata Ini Persyaratannya
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, berkesempatan menyampaikan perjalanan organisasi yang dipimpinnya. Di Universitas Monash, Australia, Haedar menyampaikan makalah “Muhammadiyah dan Perkembangan Islam Berkemajuan di Indonesia”. Untuk ngopibareng.id, guru besar dari Yogyakarta ini menuturkan pemikirannya secara bersambung. Berikut bagian terakhir dari pandangan Haedar Nashir.
Menurut Muhammadiyah, umat Islam di manapun termasuk Islam Indonesia tidak mungkin tampil sebagai Islam rahmatan lil-'alamin jika dirinya tertinggal dan tidak berkemajuan.
Islam rahmatan lil-'alamin harus berkemajuan. Islam berkemajuan ingin mewujudkan kehidupan umat manusia yang tercerahkan melalui transformasi sosial yang bersifat emansipasi, humanisasi,liberasi, dan transendensi (QS Ali Imran: 104, 110). Adapun da’wah dan tajdid bagi Muhammadiyah merupakan jalan perubahan untuk mewujudkan Islam sebagai agama bagi kemajuan hidup umat manusia sepanjang zaman.
Islam moderat di Indonesia tidak mungkin menjadi kekuatan yang berdaya saing tinggi dan dapat mempengaruhi kehidupan kebangsaan dan kemanusiaan universal di abad ke- 21 jika dirinya lemah dan tidak maju.
Islam moderat dalam dinamika mutakhir di Indonesia akan berhadapan dengam beragam paham dan realitas kehidupan yang kompleks. Proses globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi, perubahan geopolotik, perubahan sosial, dan modernisasi abad ke-21 akan memberi pengaruh terhadap karakter umat beragama apapun dan di manapun, termasuk di dalamnya umat Islam. Demikian pula dalam menghadapi berbagai paham Islam; baik yang cenderung radikal dan konservatif maupun liberal dan sekuler. Dalam konteks tersebut Islam Indonesia harus berwajah moderat sekaligus berkemajuan.
Wajah Islam Indonesia hari ini dan ke depan memerlukan kesinambungan selain tetap mempertahankan karakternya yang moderat, sekaligus berkemajuan agar mampu berkompetisi dengan umat dan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia baru di abad modern yang sangat dinamis dan kompleks. Islam tengahan (wasithiyah, moderat) yang berwajah lembut, damai, teduh,toleran, dan harmoni berintegrasi dengan Islam berkemajuan yang menampilkan kesadaran rasionalitas, objektivitas, ilmu pengetahuan, teknologi, kerja keras, disiplin, mandiri, profesionalitas, dan nilai-nilai kemajuan lainnya sehingga umat yang mayoritas ini hadir sebagai kekuatan unggul.
Umat Islam harus tampil sebagai bangsa modern dan memiliki pusat-pusat keunggulan sebagaimana ciri masyarakat maju. Umat Islam Indonesia akan tampil sebagai penyebar rahmatan lil-'alamin manakala dirinya memiliki keunggulan untuk diberikan kepada bangsanya dan masyarakat dunia.
Kesimpulannya, Umat Islam Indonesia tidak cukup hanya berkarakter moderat, tetapi juga harus maju (berkemajuan), yakni unggul dalam segala bidang kehidupan, sehingga kehadirannya sebagai pembawa misi rahmat bagi semesta alam benar-benar terwujud dalam kehidupan nyata di muka bumi ini.
Di sinilah pentingnya posisi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang menghadirkan peran Islam berkemajuan di Indonesia dalam memasuki abad ke-21! (adi)
Advertisement