Umat Islam Harus Cerdas, Pesan Gus Ali
Jika setiap orang memfungsikan akal dan hatinya secara objektif, niscaya kebenaran Islam tidak terpatahkan. Demikian KH Ali Masyhuri (Gus Ali) mengawali tausiyahnya hari ini.
Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat Lebo Sidoarjo ini, menyampaikan pesan-pesan Islam, khususnya bagi kaum santri. Berikut tausiyah lengkapnya:
"Jika perbuatan kebaikamu membuat kau bahagia dan perbuatan burukmu membuatmu susah jauhi selamanya.
Wahai saudaraku, ketahuilah bagi seorang mukmin sejati kebaikan dan keburukan tidak terletak pada dan tingginya popularitas. Tapi terletak hati yang dibimbing oleh Allah.
Sejalan dengan pesan suci Alquran. Biarlah Allah yang menjadikan kalian memiliki pendengaran dan penglihatan dan hati, agar kalian bisa bersyukur.
Ibnu Katsir, pakar Tafsir Al-Quran, memberikan penjelasan secara cerdas dan menarik. Allah memberi telinga untuk mendengar, memberi mata untuk melihat, memberi hati untuk membedakan mana yang bermanfaat dan mana yang tidak. Ketahuilan akal dan hati merupakan dua sisi mata uang yang saling melengkapi.
Apa yang tidak dikuasai oleh akal, bisa digantikan dengan hati. Karena hati mengetahui hal-hal yang tidak dijangkau. Dan tegasnya ketajaman akal orang harus diimbangi.
Santri boleh kalah dengan duit tapi kudu menang wirid.
Santri boleh kalah rupa (wajah, penampilan) tapi kudu menang dunga (doa).
Santri boleh kalah pangkat tapi kudu menang tirakat
Bila kalah semua itu, ya harus ke pesantren lagi. Mondok lagi.
Santri harus kokoh spiritual mapan intelektual. Harus diimbangi.
Demikianlah, wallahu a'lam. (adi)
"Apa yang tidak dikuasai oleh akal, bisa digantikan dengan hati. Karena hati mengetahui hal-hal yang tidak dijangkau. Dan tegasnya ketajaman akal orang harus diimbangi."
Advertisement