Umat Hindu Memperingati Hari Raya Galungan, Rabu 25 September
Hari Raya Galungan merupakan hari raya keagamaan umat Hindu untuk memperingati terciptanya alam semesta dan seluruh isinya. Selain itu, untuk merayakan juga kemenangan dharma (kebenaran) melawan adharma (kejahatan).
Hari ini, umat Hindu di Bali mendapatkan hari libur mengikuti Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 7 Tahun 2023 tentang Libur Nasional, Cuti Bersama, dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2024.
Hari Raya Galungan diperingati dua kali pada hari Rabu, 28 Februari 2024 dan Rabu, 25 September 2024. Raya Suci Hindu. Pemberlakuan hari libur pada 25 September di Bali bertujuan agar umat Hindu di Bali dapat mengikuti prosesi hari raya keagamaan dengan khusyuk.
Hari Raya Galungan diperingati di Bali dan dihitung berdasarkan wuku, tepatnya pada Budha Kliwon Dungulan atau (Rabu Wuku Kliwon Dungulan). Galungan berasal dari bahasa Jawa Kuno (bertarung). Galungan juga disebut sebagai dulungan (menang).
Makna inti dari Hari Galungan adalah menyatukan kekuatan rohani agar memperoleh pikiran dan pendirian yang terang. Bersatunya rohani dan pikiran yang terang merupakan wujud dharma dalam diri. Sementara kekacauan pikiran menjadi perwujudan adharma.
Biasanya, masyarakat akan memasang Penjor (hiasan bambu) di tepi jalan dan akan menyucikan diri sebelum berkunjung ke rumah saudara.
10 Hari Lagi Kuningan
Sepuluh hari setelah Hari Raya Galungan, umat Hindu akan memperingati Hari Kuningan, Sabtu 5 Oktober 2024, yang merupakan saat untuk memberikan penghormatan kepada para dewa dan leluhur. Momen ini untuk kebersamaan, refleksi, dan penghormatan akan budaya Bali dan tradisi juga leluhur.
Selasa, 24 September 2024
Hari Raya Suci Penampahan Galungan
Rabu, 25 September 2024
Hari Raya Galungan
Kamis, 26 September 2024
Hari Raya Umanis Galungan
Jumat, 4 Oktober 2024
Hari Raya Penampahan Kuningan
Sabtu, 5 Oktober 2024
Hari Raya Kuningan