Umat Hindu di Jawa Timur Gelar Upacara Mepandes, Apa Itu?
Sebanyak 122 remaja Hindu melaksanakan upacara mepandes atau potong gigi di Pura Jala Siddhi Amerta yang berlokasi di Jalan Juanda, Sidoarjo. Bukan hanya dari Sidoarjo saja, upacara mepandes diikuti oleh peserta umat Hindu dari seluruh Jawa Timur seperti Kediri, Tulungagung, dan Gresik.
Panitia Penyelenggara (Humas), I Gusti Agung Cok mengatakan, upacara Mepandes atau potong gigi merupakan ritual wajib yang harus dilakukan umat Hindu ketika beranjak remaja. Baik putra maupun putri.
"Seorang anak bisa dikatakan remaja apabila sudah mengalami menstruasi untuk remaja putri, sedangkan untuk remaja putra sudah mengalami pubertas atau tumbuhnya jakun," ucap I Gusti Agung Cok, Sabtu, 30 Juli 2022.
Sebelum dilakukan ritual mepandes, para peserta terlebih dahulu melaksanakan prosesi mesekeb atau dipingit di dalam pura. "Hal itu bertujuan agar peserta tidak berkeliaran sehingga bisa mengikuti mepandes dengan baik dan selamat," terangnya.
Saat prosesi metatah, 6 gigi depan atas yang akan dipangur oleh sangging (tukang pangur gigi). Seharusnya, prosesi metatah dilakukan oleh orang tuanya masing-masing, namun tidak semua orang memiliki kemampuan melakukan hal tersebut. "Kemudian, setelah prosesi mepandes air liur peserta akan dimasukan kedalam cangkirnya masing-masing lalu di larung ke laut atau sungai besar yang mengalir," imbuhnya.
Peserta mepandes tidak hanya dari kalangan remaja saja, ada beberapa orang dewasa yang juga mengikuti ritual tersebut. Dijelaskan I Gusti Agung Cok, hal itu dikarenakan umat Hindu di Jawa baru bisa melakukan mepandes ketika sudah menikah dengan umat Hindu di Bali.
I Gusti Agung Cok menjelaskan, berdasarkan sastra Hindu, umat Hindu yang sudah melaksanakan mepandes, nantinya akan bisa bertemu ruh para leluhurnya di surga ketika sudah meninggal.
"Sebelumnya naik ke balai sanging (tempat potong gigi) peserta harus berdoa kepada leluhur. Memohon doa supaya saat pesanging ini tidak ada yang ganggu, lancar sampai akhir," pungkasnya.