Umat Beriman Pasti Mendapat Ujian dan Cobaan, Fakta Kehidupan
Rasulullah Bersabda :
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim) .
Hidup sebagai seorang Muslim bukanlah sebuah pilihan tanpa ujian. Hidup sebagai seorang Muslim bukanlah pilihan tanpa tuntutan atau kewajiban, dan hidup sebagai seorang Muslim bukanlah pilihan tanpa tanggung jawab.
Namun hidup sebagai seorang Muslim adalah pilihan yang pasti akan ada ujian, akan ada tuntutan atau kewajiban, dan akan ada tanggung jawab.
Ketika kita memilih untuk menjadi seorang Muslim, dan kita telah menyatakan keimanan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka sesungguhnya, pilihan dan pernyataan tersebut, akan mendapatkan ujian dari Allah Ta’ala, sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surah al-Ankabut ayat yang ke-2, :
Ujian dan Cobaan
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?”
Demikian pula, ketika kita memilih menjadi seorang Muslim, maka ada kewajiban dan tuntutan pada keislaman dan keimanan kita, kewajiban untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya, dan tuntutan keislaman dan keimanan dalam mendengar akan perintah Allah dan Rasul-Nya.
Perkara tersebut sebagaimana yang Allah firmankan dalam al-Qur’an surah al-Anfal ayat yang ke 20, :
“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu mendengar perintah-perintah-Nya”.
Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surah At-Taubah ayat yang ke 39,:
“Jika kamu tidak berangkat untuk membela agama Allah, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya kamu dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun”.
Ujian keislaman, kewajiban pada islam, dan tanggung jawab untuk Islam, menjadi sesuatu yang satu di saat Nabi pembawa cahaya Islam, dan Nabi pembawa rahmat bagi alam semesta, mendapatkan perlakuan yang tidak pantas, tidak layak, dan menandakan akan kebencian yang sesungguhnya kepada Nabi penutup bagi seluruh Nabi Allah tersebut.
Dan sesungguhnya, akan berlaku ketentuan dan ketetapan Allah kepada orang yang telah merendahkan dan menyakiti rasul- Nya tersebut.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam al-Qur’an surah al-Ahzab ayat yang ke 57,:
“Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan”.
Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surah al-Anfal ayat yang ke 38,:
“Katakanlah kepada orang- orang yang kafir itu:
"Jika mereka berhenti dari kekafirannya, niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi, sesungguhnya akan berlaku kepada mereka sunnah Allah terhadap orang-orang dahulu”.
Selain dari ketetapan Allah kepada orang-orang yang merendahkan rasul Allah berupa laknat, adzab dan siksa-Nya, maka ketetapan yang lain juga akan berlaku kepada mereka, di antaranya adalah terputusnya rahmat Allah kepada mereka, sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an surah al-Kautsar ayat yang ke-3,
“Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu, dialah yang terputus dari rahmat-Nya”.
Demikian pula ketetapan Allah yang lainnya, bahwa Allah akan senantiasa menjaga rasul- rasul-Nya dari semua keburukan yang timbul dari olok-olok dan hinaan mereka, sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam al-Qur’an surah al-Hijr ayat yang ke 95, Allah Ta’ala berfirman,:
“Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada kejahatan orang- orang yang memperolok-olokkan kamu”.
Dan akhirnya, Sungguh besar penyesalan yang akan menimpa orang-orang yang telah merendahkan rasul-rasul Allah tersebut, penyesalan yang hanya berujung pada petaka, kehancuran dan kebinasaan yang kekal abadi, Allah Ta’ala berfirman,
“Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba- hamba itu, tiada datang seorang rasul pun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya”.
(QS. Yasiin : 30) .
Di tengah badai fitnah terhadap nabi Muhammad Saw, di tengah badai celaan dan hinaan kepada manusia yang ketika lahir meruntuhkan sepuluh balkon istana Kisra, dan memadamkan api yang biasa disembah orang- orang Majusi, maka seyogyanya kita sebagai seorang muslim terus menguatkan cinta kepadanya dan cinta kepada sunnah dan ajarannya.
Sungguh, kehadiran beliau Saw adalah merupakan sebuah karunia yang agung dan besar.
Allah Ta’ala berfirman, :
“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman, ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri”.
(QS. Ali Imran : 164) .
Demikian pula firman Allah Ta’ala dalam al-Qur’an surah At-Taubah ayat yang ke 128,:
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, amat belas kasihan, lagi penyayang terhadap orang - orang mukmin”.
Dan sebagai penutup marilah kita memperbanyak berdoa, diistikamahkan dalam menapaki kehidupan berislam yang penuh ujian dan cobaan ini.
Aamiin Yaa Robbal 'Aalamiin.
Demikianlah semoga dipermudahkan segala urusan. Amin ya rabbal alamin.
Advertisement