Ultra Ebike, Mengubah Sepeda Jadi Elektrik dalam 30 Menit!
Sudah punya sepeda tapi ingin e-bike alias sepeda elektrik? Sekarang sudah ada solusinya. Tinggal ganti ban depan. Beres! Malah sepeda jadi 2WD alias two wheel drive.
Roda belakang digerakkan oleh rantai penggerak seperti biasa. Roda depan ada motor di bagian hub tengahnya. Penelitian dan penemuan dari Ultra Partner yang beranggotakan Jamie Danan, Adam, Rider dan Quartz ini sangat bermanfaat.
Tidak mengubah bentuk keren sepedamu, tidak perlu keluar banyak uang untuk beli e-bike. Semuanya terpecahkan hanya dengan satu penemuan, namanya Ultra Ebike yang berbasis di London, Inggris ini.
Ganti roda depanpun tidak sulit. Karena wheelset depan menggunakan ukuran 700c yang banyak digunakan oleh sepeda road bike biasa. Lantas motor ada di hub tengahnya. Dan pemasangannya bisa menggunakan mur baut. Atau bahkan quick release.
Untuk baterai tidak perlu repot. Jamie sudah memikirkan dudukannya. Yaitu menggunakan mur rumah bottle cage. Bateraipun bentuknya seperti bidon botol minum itu. Baterai 20 cell lithium-ion dilengkapi dengan USB port untuk charger.
Satu-satunya “identitas” bahwa itu adalah baterai dan motor adalah ada kabel yang menghubungkan keduanya. Itupun hanya satu kabel! Rapi! Proses pemasangan ini tidak lebih dari setengah jam!
Bagaimana dengan sistem penggerak dan pengeremannya? Tidak lagi ribet, digantikan dengan teknologi bluetooth yang disebut Intelligent Control System (ICS). Digabungkan dengan Pedal Assist Sensor (PAS). Dan ada juga accelerometer gyro. Semuanya dimasukkan ke dalam “bidon” itu.
Cara kerja ICS ini adalah menggunakan 6 axis integrated accelerometer. Fungsinya adalah sensor mendeteksi gradien dan pengereman. Sehingga akan menyesuaikan dengan putaran dinamo yang bertenaga 250 watt brushless digital motor ini.
Sehingga saat menanjakpun, teknologi sensor ini akan bekerja maksimal. Jadi membantu cyclist menaklukkan tanjakan 10 persen hingga 25 persen dengan mudah.
Juga ada sensor PAS yang dipasang di crank arm yang bertugas mendeteksi kapan cyclist melakukan pedalling dan seberapa kencang putarannya sehingga sensor ini akan berkordinasi dengan ICS lalu mengirimkan sinyal seberapa kencang motor berputar.
Kerennya lagi, bisa dipadukan dengan bluetooth smartphone. Jadi cyclist bisa memilih seberapa tenaga yang ingin dikeluarkan oleh motor. Bisa 100 persen, bisa diatur sekian persen saja. Termasuk cara untuk menghemat baterai.
Aplikasi Ultra E-Bike bisa bekerja dengan smartphone Android maupun iOS. Aplikasi itu akan menyediakan informasi real time assist level, kecepatan, jarak, putaran, baterai level, dan temperatur.
Bahkan ada fitur lock bike. Jadi sepeda tidak bisa digunakan apalagi fitur ini aktif. Bahkan bisa mengirimkan alarm ke cyclist apabila sepeda dinaiki. Tapi, apabila anda cyclist ingin bersepeda tanpa mengaktifkan aplikasi inipun tidak ada masalah.
Jamie dan tim sangat memperhatikan estetika. Oleh karena itu semuanya dijadikan satu tempat. Dan rapi! Sama sekali tidak mengurangi estetika kecantikan sebuah sepeda.
Bahkan, apabila sepeda menggunakan pengereman disc brake, Jamie menyediakan wheelset lengkap dengan cakramnya. Bisa digunakan di segala macam sepeda. Mulai 700c, 29 inch, 27.5 inch, 26 inch MTB, 24 inch, 20 inch, dan 16 inch.
Memang, teknologi ini membebani sepeda. Total bobot sepeda akan bertambah 3 kg. Tapi akan meringankan beban cyclist sejauh 60 km dalam sekali charge.
Pemesanan bisa melalui website mereka di www.ultraebike.com atau melalui www.kickstarter.com.
Advertisement