Ulas Surat Hujurat, Gus Mus: Al-Quran Larang Mencela Orang Lain
Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, KH Ahmad Mustofa Bisri mengatakan, dalam Al-Quran memerintahkan umat manusia untuk saling mengenal. Mengenal segala macam identits manusia di dunia. Di dalamnya tidak disebut umat beriman, tapi umat manusia.
Semua itu, terkhusus dalam Surat Al-Hujurat dalam Al-Quran. Misalnya dalam ayat 13, sebagaimana disebutkan itu. Pesan Gus Mus, panggilan akrab sesepuh Nahdlatul Ulama (NU) itu, disampaikan melalui rekaman video ceramahnya di kanal Youtube Aula Channel, berjudul "Al-Hujurat".
Pada kesempatan itu, Gus Mus menyebut kandungan surat ke-49 dalam Al-Quran tersebut luar biasa untuk menjadi pedoman muslim dalam pergaulan sosial kekinian.
“Surat Al Hujurat isinya apa saja, saya ingin menganjurkan Surat Al Hujurat dibaca tiap hari. Pahami betul di sana ada ayat luar biasa untuk kepentingan kita dalam pergaulan sosial,” kata Rais Aam PBNU periode 201-2015.
"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti."
Dalam ayat 11 disebutkan Al-Quran, melarang kaum beriman mengolok-olok dan mencela orang lain.
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Gus Mus merasakan saat ini, makin banyak orang malah lazim saling mengolok-olok orang lain pihak lainnya. Kondisi ini menunjukkan, kaum Muslim belum memahami betul kandungan Surat Al Hujurat.
“Buktinya nggak dibaca, sekarang banyak nggak saling memahani dengan orang, sekarang orang saling olok-olok orang, itu biasa,” ujar Gus Mus.
Gus Mus melanjutkan petikan ayat 12 Surat Al Hujurat yang memerintahkan kaum beriman untuk menjauhi prasangka dan mencari kesalahan orang lain. Menurut Gus Mus, "bila orang Islam paham dengan ayat ini tapi kok masih melakukan perbuatan yang dilarang Allah itu, artinya orang Islam nggak punya malu."
“Kalau baca itu, kalau masih malu orang Islam mestinya malu dengan dirinya sendiri, Quran pedomannya tapi kelakuannya sama sekali nggak mencerminkan Quran sama sekali. Apa bedanya dengan orang yang nggak memedomani Quran. siapa sekarang umat Islam yang melakukan sesuatu bukan karena kepentingan, bukan politik tapi karena pedomannya Quran ini? Berani nggak bukan hanya katakan pedomanku Quran tapi katakan Quran itu jadi pedoman,” katanya.
Menyinggung pentingnya Surat Al Hujurat, Gus Mus sampai meminta Gus Baha untuk mengaji khusus surat ke-49 tersebut, supaya bisa menjelaskannya kepada orang awam.
“Jangankan yang awam, yang di atasnya awam saja lihat kelakuannya cocok nggak (dengan Quran?). Kyai dan ustaz suruh ngaji soal Hujarat dulu, suruh baca. Gus Baha juga suruh ngaji Hujarat biar viral biar viral Hujarat ini, dimaknai kalau nggak ini kan pedoman,” tutur Gus Mus.