Ulang Tahun Megawati, PDIP Surabaya Doa Bersama Anak Yatim Piatu
Keluarga besar PDI Perjuangan Kota Surabaya merayakan hari ulang tahun ke-77 Megawati Soekarnoputri, Selasa, 23 Januari 2024.
Peringatan ultah Presiden ke-5 RI dan Ketua Umum PDI Perjuangan itu dilakukan secara sederhana oleh kader-kader banteng bersama ratusan anak yatim piatu.
Doa dan santunan itu sekaligus memberikan pesan kepada semua orang tentang kepedulian kepada sesama yang selalu diperintahkan Megawati kepada seluruh kader banteng.
Peringatan ulang tahun Megawati bersama anak yatim digelar di sejumlah titik, di antaranya di kantor DPC PDIP Surabaya dan Panti Asuhan Al-Hasyimi Sukolilo yang terletak tak jauh dari Asrama Haji Sukolilo. Di setiap titik kegiatan, santunan diberikan kepada 77 anak yatim piatu.
Asrama Haji Sukolilo adalah tempat bersejarah dalam perjalanan politik Megawati, ketika digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) PDI pada 1993 di tengah represi rezim Orde Baru.
“Kesederhanaan menjadi bagian dari PDI Perjuangan selama ini. Bu Mega selalu mengingatkan kita semua agar bersama rakyat miskin, kalangan wong cilik, dan ini menjadi garis perjuangan PDI Perjuangan,” kata Adi Sutarwijono, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, melalui keterangan resminya pada Rabu, 24 Januari 2024.
“Dari Surabaya, kita semua menyampaikan rasa syukur atas bertambahnya usia Ibu Megawati, sekaligus dengan ketulusan berdoa agar beliau senantiasa dianugerahi Tuhan YME dengan kesehatan, keberkahan, dan kekuatan dalam mengemban tugas pengabdian kepada bangsa dan negara,” papar pria yang juga ketua DPRD Kota Surabaya ini.
Pria yang akrab disapa Awi ini mengatakan, peringatan ulang tahun Megawati ke-77 tahun ini terasa lebih spesial. Megawati dikenal sebagai sosok yang kokoh pendirian terhadap konstitusi, hukum, dan etika kebangsaan.
Saat ini, lanjut Awi, Indonesia tengah melaksanakan pemilu dalam suasana prihatin. Ancaman terhadap demokrasi berada di depan mata, terutama dengan adanya intimidasi yang dilakukan terhadap rakyat. “Ibu Megawati dalam kampanye di Bandung kemarin sudah mengingatkan kepada kami agar berani melaporkan jika ada intimidasi,” kata Adi.
Menurut Adi, ancaman terhadap demokrasi tidak bisa dibiarkan. “Jangan sampai demokrasi di Indonesia menjadi yatim piatu karena ditinggalkan warganya, akibat suasana menakutkan yang muncul hari ini. Demokrasi tidak boleh dibiarkan mati di dalam kegelapan,” katanya.
Adi mengatakan, anak-anak yatim piatu sesungguhnya memiliki ketulusan dan kekuatan dalam doa. Maka dari itu, PDIP selalu peduli dan peka terhadap nasib dari anak-anak yatim piatu.
“Anak-anak itu ditempa oleh kehidupan. Mereka tegar dan kokoh dalam menghadapi hidup. PDI Perjuangan Kota Surabaya juga akan senantiasa mengawal kebijakan yang melindungi dan memberdayakan anak-anak yatim, mulai dari sektor pendidikan hingga kesehatan,” katanya.
Adi mengatakan, seluruh kader PDI Perjuangan Surabaya dan anak-anak yatim piatu bersyukur atas perayaan hari ulang tahun Megawati ini. Mereka berharap Putri Bung Karno tersebut dikaruniai panjang umur, kesehatan, kekuatan dan diberkati Tuhan Yang Maha Esa.
“Ibu Megawati telah menginspirasi banyak orang. Kokoh dalam prinsip, menjaga konstitusi dan demokrasi. Kami turut berbahagia dan bersyukur telah dibimbing beliau. Ibu Megawati mengajarkan pada kami untuk selalu setia di garis depan perjuangan,” katanya.
Megawati membuat rakyat kagum dengan keteguhan hatinya pada kedaulatan rakyat dan konstitusi negara ini, termasuk penolakan perpanjangan periode presiden hingga tiga periode.
“Ibu Megawati dan PDI Perjuangan menolak perpanjangan jabatan presiden dan masa jabatan tiga periode. Konstitusi mematok dua kali, dan selesai. Ibu Megawati dan PDI Perjuangan kokoh dalam sikap itu,” pungkasnya.
Advertisement