Ulang Tahun Jakarta ke-492
Perayaan hari ulang tahun (HUT) ibu kota negara, DKI Jakarta dilaksanakan setiap tanggal 22 Juni. Dikutip dari Wikipedia, pada masa kolonial, Belanda memperingati hari jadi Kota Batavia tiap akhir Mei dengan dasar bahwa pada akhir Mei 1619, Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen menaklukkan Jayakarta.
Namun, Wali kota Jakarta periode 1953-1958, Sudiro, menyadari perlunya peringatan ulang tahun untuk kota ini yang berbeda dengan peringatan berdirinya Batavia. Tepat pada 22 Juni 1956, Sudiro mengajukannya dengan resmi pada sidang pleno dan usulnya itu diterima dengan suara bulat.
Selanjutnya, sejak saat itu, tiap 22 Juni diadakan sidang istimewa DPRD Kota Jakarta sebagai tradisi memperingati berdirinya Kota Jakarta. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa dipilihnya 22 Juni 1527 karena saat itu merupakan Maulid Nabi Muhammad SAW. S
etelah berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kalapa, Fatahillah sebagai panglima Kesultanan Demak mengubah Sunda Kelapa menjadi Jayakarta.
Jauh sebelum bernama Jakarta, kota ini telah mengalami banyak pergantian nama. Yang pertama adalah Sunda Kelapa. Bukti mengenai adanya permukiman penduduk bernama Sunda Kelapa adalah Prasasti Tugu, yakni peninggalan yang tertanam di wilayah Jakarta Utara.
Bangsa Portugis tiba di Sunda Kelapa ketika Kerajaan Padjajaran tengah berkembang pada 1513 Masehi yang dipimpin oleh De Alvin. Pada 1526-1527 Kerajaan Demak yang dibantu Kerajaan Cirebon di bawah kepemimpinan Pangeran Fatahillah menyerang Portugis.
Portugis kalah dalam serangan tersebut dan Sunda Kelapa jatuh ke tangan Pangeran Fatahillah yang kemudian pada 22 Juni 1527 mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta.
Tahun 1619, Pemerintahan Belanda (VOC) di bawah kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen menghancurkan Jayakarta dan dengan serta-merta membangun kota baru yang terletak di bagian barat Sungai Ciliwung, yang dia namakan Batavia, nama yang diambil dari Batavieren, nenek moyang bangsa Belanda
Kemudian pada masa penjajahan Jepang di tahun 1942, nama Batavia diganti menjadi Jakarta. Nama itulah yang bertahan hingga usianya menginjak 492 tahun. (yas)
Advertisement