Ulama Suriah Gandrungi Kitab Kiai Hasyim Asy’ari, Ini Alasannya
Ulama Suriah ternyata mengakui kebesaran pemikiran keagamaan Peletak Dasar Pemikiran Nahdlatul Ulama (NU) Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari. Hal itu terungkap dalam pertemuan khusus Menteri Agama Suriah, para Ulama Syam dan dunia, di Damaskus, Suriah.
“Alhamdulillah bisa membawakan sebagian pemikiran KH. Hasyim Asy’ari yang tertuang dalam Qonun Asasi di hadapan Menteri Agama Suriah, para Ulama Syam dan dunia. Momen spesial adalah ketika setelah seminar selesai, saya didatangi seorang Doktor dari Fakultas Syariah Universitas Damaskus,” tutur Gus Muhammad Nailur Rahman bin KH. Idris bin KH. Abdul Hamid Pasuruan, pada ngopibareng.id, Sabtu (14/4/2018).
Doktor dari Fakultas Syariah Universitas Damaskus itu, kata Gus Nailur, mengatakan kepadanya: “Saya ingin menjadi bagian dari organisasi yang jumlah anggotanya 80 juta itu”. Ini semua barokah mbah Hasyim Asy’ari...” katanya.
Sementara itu, dalam rangkaian kegiatan di Damaskus, putra Kiai Idris Hamid Pasuruan mengikuti Muktamar “Qudus Destinasi Kita” yang diikuti delegasi dari Indonesia.
Dalam catatan ngopibareng.id, Kementerian Wakaf Suriah bekerja sama dengan Persatuan Ulama Belad al-Shaam dan Majma Tinggi untuk Pendekatan Antar Mazhab Islam di Tehran (Iran) mengadakan acara muktamar internasional dalam rangka peringatan Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Dengan tema “Qudus Destinasi kita” dan diikuti oleh lebih dari 200 ulama dari sejumlah negara Islam yaitu: Mesir, Indonesia, Tunisia, Maroko, Iran, Lebanon, Aljazair, Afghanisan, Irak, dan Suriah sebagai tuan rumah.
Delegasi Indonesia diwakili oleh Ketua Ikatan Alumni Syam Indonesia, Ust. Ahmad Fathir yang didampingi oleh pengurus Ikatan, yaitu Ust. Nailurahman dan Ust. Mohammad Rosyid.
Hadir dalam acara tersebut Dr. Muhammad Abdul Sattar al-Sayyed, Menteri Wakaf Suriah, sebagai tuan rumah, dan Ali Akbar Velayati, Sekjen Majma al-Ali untuk kebangkitan Islam, sebagai tamu kehormatan. Acara juga dihadiri Penasihat Pimpinan Spiritual Revolusi Islam, Ayatullah Ali Taskhiri, Sekjen Majma Ahli Bayt Ayatullah Muhammad Hasan Akhtiri, dan al-Majma’ al-Alami untuk pendekatan antara Mazhab Islam, Ayatullah Muhsin Araki, sejumlah Mufti, akademisi dan para undangan lainnya.
Muktamar berlangsung selama dua hari (10-11 April 2018) mengambil tempat di gedung Opera dan hotel Syam Damaskus. Muktamar di Hotel Sham akan diisi dengan presentasi yang disampaikan oleh wakil-wakil dari negara peserta.
Menteri Wakaf dalam sambutan pembukaan menyoroti kemenangan yang diraih tentara Arab Suriah berkat dukungan pimpinan, rakyat, dan bantuan negara-negara sahabat yang setia kepada Suriah. Menwakaf juga menekankan keyakinannya bahwa umat Islam akan dapat membebaskan Qudus dan gereja alQiyamah dari tangan-tangan perampasnya, karena kebenaran dan keadilan pada akhirnya akan datang dan semua umat akan dapat menunaikan shalat bersama-sama di masjid al-Aqsa.
Sementara Ali Velayati menekankan bahwa umat Islam harus bangkit dan maju sehingga mampu melawan kezaliman dari manapun sumbernya. Perhatian terhadap Qudus merupakan aqidah umat Islam yang akan dapat merebut kembali warisan leluhur di agama Islam dari tangan-tangan penjajah dengan keimanan dan akhlak. Harapan Velayati semoga Suriah dapat merajut kembali kekuatan dan pesatuan antar anak bangsa demi menyongsong masa depan yang lebih baik. (adi)