Uki Eks NOAH Musik Sumber Maksiat, Gus Miftah-Wali Band Dakwah
Mohammad Kautsar Hikmat atau Uki, mantan gitaris band NOAH, membuat pernyataan mengejutkan tentang musik. Uki menyebut musik sebagai sumber maksiat dan harus dihentikan. Hal tersebut diungkap Uki dalam video di channel YouTube Belajar Sunah baru-baru ini dan menarik perhatian warganet setelah beredar di media sosial.
Uki eks NOAH mengaku menyesali perbuatan masa lalunya tatkala banyak mencipta lagu hingga dipuja-puja penggemar. Menurut Uki eks NOAH, hal tersebut tidak bisa membuatnya masuk surga dan malah memberatkan ke pintu neraka.
Seperti diketahui, Uki hengkang dari grup band NOAH dan berhenti menjadi musisi sejak Agustus 2019 lalu. Sejak berhenti jadi anak band, penampilan Uki pun lebih religius dengan menumbuhkan jenggot dan berjualan baju muslim.
Uki eks NOAH mulai merasakan perang batin sejak menunaikan ibadah umrah pada 2014. Hingga akhirnya Uki bertemu dengan Ustadz Syafiq Riza Basalamah. Ia merasa dituntun, banyak ilmu agama yang didapat hingga menyadari pekerjaanya selama ini menyimpang.
Puncak kegalauan Uki eks NOAH muncul usai tampil bersama band NOAH, acara malam tahun baru 2019 di Ancol. "Pokoknya pemandangan manggung terakhir itu pemandangan Tahun Baru aja. Dan di situ udah kaya, wah kacau," ungkap ayah tiga anak ini.
Pemandangan yang dilihat Uki membuat hatunya terenyuh. Dalan pemikirannya, saat itu dirinya malah membuka pintu kemaksiatan. "Dan kita di sana menghibur dulu. Mukadimahnya sebelum maksiat kita mukadimah dulu manggung. Setelah itu mereka pada mabuk segala macam. Takutnya jadi dosa jariyah," jelas Uki eks NOAH.
"Terus liat, wah ini ngaco nih. Jadi melihat hasil perbuatan kita semalam di panggung. Ini yang pada mabok pada di lantai semua. Yang perempuan juga wah.., enggak karuan lah itu. Itu kan susah dipertanggungjawabkan nanti," beber Uki eks NOAH menambahkan.
Itulah manggung terakhir Uki bersama NOAH. Uki mulai tidak nyaman dengan suasana dunia musik yang ia jalani. "Pas Tahun Baru itu keluar. Tapi enggak bilang siapa-siapa dulu," katanya.
Uki eks NOAH sempat diskusi dan meminta saran dari beberapa teman. Beragam masukan pun muncul, ada yang diminta untuk bertahan di grup NOAH hingga diingatkan untuk mengumpulkan uang dulu sebelum hijrah agar saat hijrah secara ekonomi sudah mapan.
Kini, Uki eks NOAH fokus menjadi seorang pedagang baju. Ia pun mengingatkan kepada musisi lainnya agar jangan membuka pintu maksiat karena menurutnya musik adalah haram.
"Karena bagi saya, saya nggak bisa membanggakan Ya Allah saya dulu menciptakan banyak fans, banyak lagu. Di hadapan Allah pada akhirnya itu nggak bisa meningkatkan derajat saya," ujar Uki eks Noah.
Wali Band Rajin Sedekah hingga Ciptakan Lagu Religi
Berbanding terbalik dengan Uki yang menyebut musik sumber maksiat, grup band Wali membuktikan diri sebagai band yang peduli pada sesama. Bahkan, mereka mendirikan Wali Care Foundation untuk memudahkan mereka beramal.
Ide mendirikan Wali Care Foundation muncul saat mereka merayakan ulang tahun ke-12 pada 31 Oktober 2011 lalu. Dari situlah Wali mengumpulkan teman-temannya untuk membuat yayasan tersebut.
Di sisi lain, Faang, vokalis band Wali tak hanya merdu suaranya dan piawai berakting. Ia sosok anak band yang religius dan hafidz Alquran. Bahkan, lagu-lagu yang diciptakan sang gitaris, Apoy banyak yang bernuansa Islami.
Gus Miftah Mengutip Penyair Sufi
Setelah video Uki eks NOAh jadi perbincangan, Gus Miftah memberikan penjelasan pendek soal musik yang diharamkan dalam Islam. Dilihat dalam unggahan Instagramnya, Gus Miftah tengah mendengarkan suara terompet yang dimainkan Rio Sidik.
"Ketemu maestro terompet @riosidik Menemani bro @killthedj ngobrol yang tidak bermanfaat, ngudo roso yang mungkin juga tidak didengarkan oleh orang lain apalagi pejabat... Minimal atine lego (lega) dan plong ya broooo Iso gamblang," tulis Gus Miftah dalam keterangan video yang diunggah di akun Instagramnya dilihat, Rabu 28 Juli 2021.
Dalam video tersebut, Gus Miftah mengutip kalimat penyair sufi, Jalaludin Rumi soal musik. Adapun ungkapan soal musik yang dinilai haram oleh Islam.
"Menurut Jalaluddin Rumi, musik yang diharamkan dalam Islam itu adalah ketika suara piring ketemu dengan sendok, dimainkan oleh orang kaya dan didengarkan oleh orang kelaparan. Itulah musik yang diharamkan dalam Islam," kata Gus Miftah.
Pemilik Pesantren Ora Aji itu menyisipkan pesan. Jangan sampai hal yang dikatakan oleh Jalaludin Rumi itu terjadi di tengah masa pandemi Covid-19 ini.
"Musim pandemi seperti ini jangan sampai ada orang miskin yang hanya bisa mendengarkan suara piring dan sendok tanpa bisa menikmati isinya. Yuk, berbagi!" tutup Gus Miftah.
Advertisement