UK Petra Gelar Wisuda Ke-85, Berhasil Luluskan 547 Wisudawan
Universitas Kristen (UK) Petra telah mengukuhkan 547 wisudawan pada gelaran Wisuda ke-85 selama dua hari, 1-2 Maret 2024 di Auditorium Gedung Q kampus yang terletak di Siwalankerto, Surabaya.
Para wisudawan-wisudawati pada periode ini terdiri atas 478 lulusan Program Sarjana (S1), 49 lulusan Program Magister (S2), dan 20 lulusan Program Profesi Insinyur (PPI).
Terdapat pula 221 lulusan yang berhasil memperoleh predikat cumlaude atau dengan pujian. Mereka adalah wisudawan yang berhasil meraih IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) di atas 3.50 dengan masa studi tempuh maksimal delapan semester.
Rektor Universitas Kristen Petra, Prof. Djwantoro Hardjito mengucapkan rasa syukurnya kepada Tuhan atas masa studi yang telah diselesaikan oleh 547 wisudawan.
“Puji syukur kepada Tuhan, khususnya untuk para wisudawan yang berhasil menyelesaikan masa studinya dengan amat baik. Teruslah bertumbuh dalam kasih, integritas, kerendahan hati, dan kebenaran. Only by His grace! Soli Deo Gloria,” ucapnya, Sabtu, 2 Maret 2024.
Tak ketinggalan, hadir pula Pendeta Tracy Trinita, pendeta GKPB (Gereja Kristen Protestan di Bali) Jemaat Dhyana Pura Seminyak, Bali. Dirinya berpesan kepada para wisudawan untuk terus mengucap syukur kepada Tuhan, sang pemberi hidup.
“Ini merupakan hari yang bahagia dan bersejarah, di mana perjuangan dari para wisudawan akhirnya berbuah manis. Jadi marilah, meski pencapaian ini sudah diraih, tetap ingat Tuhan dan selalu berjaga-jaga agar apa yang kita kejar sebagai anak Tuhan itu tidak sama dengan apa yang duniawi kejar,” paparnya.
Selain itu, terdapat juga 98 wisudawan pada periode ini, yang berhasil memperoleh penghargaan sebagai lulusan “Aktif Berprestasi”. Penghargaan itu diberikan bagi mereka yang aktif dalam berbagai kegiatan, baik di dalam maupun luar kampus.
“Ini juga mengartikan bahwa para wisudawan tidak hanya berhasil dalam pencapaian akademis, tetapi juga telah menunjukkan kepemimpinan, kreativitas, dan komitmen untuk membuat perubahan positif bagi dunia,” pungkas Prof. Djwantoro Hardjito.
Advertisement