Uji Makaka Vaksin Merah Putih sempat Alami Kendala dan Mundur
Vaksin Merah Putih buatan Universitas Airlangga (Unair) sudah memasuki uji hewan besar, makaka. Namun dalam pelaksanaanya, Koordinator Produk Riset Covid Unair, Prof Ni Nyoman Tri mengatakan, sempat mengalami kendala.
Kendala tersebut ialah kemunduran waktu tidak sesuai jadwal. "Sekarang progresnya sudah di makaka. Selesai dari makaka, kita masuk uji klinis. Ini makaka baru mulai, agak mundur, karena ketersediaan makakanya belum siap, terpaksa mundur 2 mingguan," ujarnya.
Nyoman menjelaskan, kemunduran uji hewan besar ini dikarenakan kesetersedian makaka. Jumlah makaka yang diperlukan pada saat itu belum terpenuhi.
"Sebelumnya kita difasilitasi makaka dari IPB tapi disana belum bisa memenuhi jumlah yang kita perlukan. Marena keterbatasan fasilitas semua, sekarang keterbatasan di kita," ungkapnya.
Tak tinggal diam, ujar Nyoman, untuk mengatasi masalah tersebut pihak Unair membuka jejaring lainnya untuk memenuhi jumlah makaka.
Unair pun bekerja sama dengan Balai Karantina Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim, untuk kebutuhan makaka tersebut. Menurut Nyoman, uji hewan makaka yang sempat mundur ini berpengaruh pada uji klinis selanjutnya, yakni pada manusia. Mulanya, rencana uji klinis dilakukan pada bulan Agustus dan mundur di bulan September.
"Sehingga uji klinis yang harusnya Agustus mundur menjadi September. Makaka Insyaallah Agustus selesai, begitu selesai, uji klinis September," terangnya.
Nyoman juga berharap, jika pada bulan Agustus tidak ada kendala pada uji hewan makaka. Sebab, sebelum dilakukan uji pada makaka, terlebih dulu discreening ketat. Hal tersebut untuk diketahui, apakah hewan tersebut terdapat penyakit penyerta.