Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Jatim Masih Jauh dari Target
Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah memulai pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka di jenjang SMA, SMK, dan SLB. Setidaknya, ada dua daerah yang sudah melaksanakan, yakni Probolinggo dan Nganjuk.
Pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka di dua daerah itu bahkan sudah dibuka dan dilihat langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Meski sudah dilaksanakan di dua daerah itu, tampaknya target uji coba sekolah tatap muka masih jauh dari target yang dicanangkan oleh Pemprov Jatim.
Menurut Khofifah, saat ini uji coba bertahap di jenjang SMA, SMK, dan SLB baru berada di angka 1,8 persen dari total sekolah di Jatim, atau sekitar 70an sekolah dari total 3700an.
Selain itu, untuk siswa yang diperkenankan hadir dan ikut pembelajaran masih berada di angka 1,45 persen siswa. Padahal target Pemprov berada di angka 24 persen.
"Masih beberapa persen dari yang ditargetkan. Seyogyanya ini bisa dilakukan uji coba di SMA, SMK, dan SLB seluruh Jatim," kata Khofifah.
Maka dari itu, hingga saat ini Pemprov jatim terus mengejar target yang dicanangkan. Salah satu kendala adalah persebaran Covid-19 di suatu daerah yang masih belum menentu. Sebab ada daerah yang sudah masuk zona oranye, tiba-tiba jadi zona merah kembali, sehingga tak bisa dilaksanakan uji coba tatap muka.
Karena salah satu syarat pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka jenjang SMA, SMK, dan SLB adalah daerah tersebut harus masuk zona oranye dan kuning.
"Jadi memang sangat masih terbatas ya. Kami terus mengejar ketertinggalan proses belajar mengajar. Nah hal itu penting untuk mengejar, tapi menjaga kesehatan juga tetap harus kita prioritaskan bagi siswa dan tenaga pendidikan," katanya.