Ujaran Kebencian Relevan Dipahami Masyarakat, Ini Kata Juru Dakwah
Jakarta: KH Zaki Mubarok, juru dakwah di Jakarta mengingatkan, pentingnya para aktivis dakwah memberikan garis tegas adanya fenomena ujaran kebencian. Hal itu, sangat relevan dengan keadaan yang terjadi akhir-akhir ini apalagi perubahan media yang sangat cepat.
Namun itu, katanya, Al-Quran telah memberikan panduan dalam berdakwah, yakni kalau bicara dengan qoulan layyina (kalimat yg lemah lembut qoulan ma'rufa (kalimat yang sangat baik), qoulan syadida (kalimat yang lurus), dan qoulan baligho (kalimat yang sangat mendalam dan memengaruhi dalam perilaku seseorang).
"Kita sudah punya Rancangan-rancangan bagi kaidah Dakwah," kata Kiai Zaki, dikutip ngopibareng.id, Sabtu (28/10/2017).
Ia mengatakan, kalau para dai NU berceramah itu jauh dari ujaran kebencian. Namun demikian, diskusi ini penting dalam memberikan berdakwah supaya berdakwah tidak sebagai melepas unek-unek tapi dengan ikhlas.
"Sehingga kita penting untuk memagari dari Hate Speech untuk dakwah agar tidak terjerumus," ujarnya.
Kiai Zaki mengungkapkan hal itu, dalam kaitan dengan Komisi Bahtsul Masail Qonuniyah Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU), dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pra-Munas dan Konbes tentang Ujaran Kebencian dalam Berdakwah di gedung PBNU Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2017).
Pada acara yang membicarakan Hoaks, Hate Speech, dan Penyebarannya sebagai Pelanggaran Hukum ini menghadirkan pembicara Wakil Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) KH Abdul Moqsith Ghozali, Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) H Rumadi Ahmad, dan Direktur Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri, Kombes Pol Fadil Imron dan dimoderatori Wakil Sekertaris (LBM NU) H. Mahbub Ma'afi.
Hadir juga pada kesempatan ini Ketua PBNU H Robikin Emhas, Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) periode 2010-2020 KH Zaky Mubarok, Sekretaris LBMNU Sarmidi Husna, dan lain-lain. (adi)