UINSA Klaim Handsanitizer Buatannya Lebih Cepat Bunuh Mikroba
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya mengklaim handsanitizer alias cairan anti septik buatannya lebih ampuh musnahkan mikroba.
"Kandungan etanolnya 96 persen, kalau label yang umum itu kan bisa 70 persen itu sudah cukup ya untuk etanol. Tapi kalo ini 96 persen sehingga tingkat pembunuhan mikroba itu lebih tinggi dari pada yang dijual secara pasaran," kata Eni Purwati, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) saat dihubungi Ngopibareng.id, Kamis 19 Maret 2020.
Selain kandungan etanol yang lebih banyak, cairan antiseptik yang diproduksi massal bersama para mahasiswa biologi FST itu juga ditambah dengan aroma buah segar. Penambahan ini, harapannya agar pemakai tidak malas menggunakan cairan antiseptik ini sewaktu-waktu.
"Kita keunggulannya ini wangi ya karena ada parfumnya wangi lemon jadi soft," lanjutnya.
Kurang lebih sebanyak 20-25 mahasiswa semester 6 dari jurusan biologi turut memproduksi handsanitizer tersebut. Dengan didampingi para dosen dan kepala laboratorium para mahasiswa berhasil memproduksi 500 liter.
"Total 500 liter, botol kecil kemasan 250 sebanyak 1000 botol kemudian ada botol yang 1,5 liter itu ada 77 botol," tambah Eni.
Senada dengan itu, Kepala Laboratorium FST, UINSA, Eva Agustina mengatakan, pembuatan cairan antiseptik yang dibuatnya itu telah menggunakan resep yang dirilis WHO
"Kita tetap menggunakan standar WHO," kata Eva.
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan handsanitizer itu di antaranya etanol, hidrogen peroksida, gliserol, air dan serta parfum untuk menambah aroma segar saat digunakan.
Rencananya, dari seribu botol dengan kemasan 250 ml akan dibagikan secara cuma-cuma kepada seluruh staf dan akademik di lingkup UINSA. Sedangkan ukuran besar akan didistribusikan di tempat-tempat seperti laboratorium, auditorium dan masjid yang berada di kampus.