UIN Sunan Ampel Surabaya Diterpa Dugaan Kekerasan Seksual
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya atau Uinsa diterpa kabar adanya dugaan kekerasan seksual yang dialami oleh mahasiswa selama berada di lingkungan kampus.
Hal tersebut diviralkan oleh @uinsa.garis.lurus, melalui postingan di akun Instagramnya. Ia menuliskan bahwa kekerasan seksual di ranah kampus UIN Sunan Ampel Surabaya sudah terjadi sejak 2019.
“Kami mencatat selama tiga tahun (2019-2021), sedikitnya ada 9 perempuan menjadi korban kekerasan seksual dari hasil attention yang kami post tepat pada tanggal 2 Januari 2021 pekan lalu,” tulis akun @uinsa.garis.lurus.
Dari sembilan penyintas tersebut, total ada 17 kali kasus kekerasan seksual yang sudah mereka alami. Baik dari pelaku yang sama dengan korban yang berbeda, begitu pun sebaliknya.
“Di mana 17 kali kasus tersebut di antaranya terjadi di ranah publik komunitas yang ada di Uinsa. Usia korban yang ditemukan antara 19-26 tahun,” jelasnya.
Dalam postingan tersebut, @uinsa.garis.lurus menyertakan keterangan bahwa mereka berharap agar pihak rektorat menanggapi kasus kekerasan seksual yang terjadi di kampus UIN SUNAN Ampel Surabaya.
“Kami harap Kampus @uinsa.official lebih bijak dan tidak gagap dalam menangani serta menanggapi kasus kekerasan seksual yang sudah kami tindak lanjuti ke pihak @psga.uinsa,” ujarnya.
“Semoga kampus tetap bersama korban dan pelaku mendapat hukuman yang setimpal sesuai klasifikasi hukum pelanggaran yang berlaku di Uinsa,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan Ngopibareng.id, kasus dugaan kekerasan seksual menimpa mahasiswi Unesa di kampus Ketintang Surabaya. Tak hanya dari satu fakultas, tetapi muncul isu korban ada di fakultas lainnya. Kasus ini masih diusut pihak kampus. Sementara satu dosen dari fakultas hukum sudah dinonaktifkan.
Advertisement