Ucapankanlah InsyaAllah! Pesan Khusus Rasulullah dalam Pergaulan
Sesuatu kepastian datangnya dari Allah Ta'ala. Manusia hanya bisa merencanakan, tidak bisa memastikan.
Karena itu, pesan Rasul shallallahu alaihi wasallam perlu menjadi perhatian setiap Muslim dan Muslimah. Ucapkanlah "InsyaAllah".
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سُلَيْمَانُ لأَطُوْفَنَّ اللَّيْلَةَ عَلَى تِسْعِيْنَ امْرَأَةً ، كُلُّهُنَّ تَأْتِى بِفَارِسٍ يُجَاهِدُ فِى سَبِيْلِ اللهِ. فَقَالَ لَهُ صَاحِبُهُ إِنْ شَاءَ اللهُ . فَلَمْ يَقُلْ إِنْ شَاءَ اللهُ. فَطَافَ عَلَيْهِنَّ جَمِيْعًا ، فَلَمْ تَحْمِلْ مِنْهُنَّ إِلاَّ امْرَأَةٌ وَاحِدَةٌ ، جَاءَتْ بِشِقِّ رَجُلٍ ، وَايْمُ الَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوْ قَالَ إِنْ شَاءَ اللهُ. لَجَاهَدُوا فِى سَبِيلِ اللهِ فُرْسَانًا أَجْمَعُونَ
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW. bersabda :
" Sulaiman bin Dawud pernah mengatakan : Sungguh malam ini aku akan menggilir Sembilan puluh Sembilan isteriku, yang kesemuanya akan melahirkan laki-laki penunggang kuda yang berjihad fi sabilillah. Salah satu kawannya berujar : Ucapkan insyaallah. Namun Sulaiman tidak juga mengucapkannya. Akhirnya Sulaiman menggilir mereka semua namun tak satupun pun hamil selain satu isterinya yang melahirkan setengah manusia, demi Dzat yang jiwaku berada kekuasaan-Nya, kalaulah ia mengucapkan insya Allah, niscaya kesemuanya menjadi prajurit yang berjihad fii sabilillah. "
( H. R. Bukhari no. 6639, Muslim no. 4379 )
Pesan khusus
Jangan pernah menilai seseorang dengan melihat masa lalunya. Betapa banyak di antara kita yang memiliki masa lalu yang kelam, jauh dari sunnah, jauh dari hidayah, tenggelam dalam dunia yang menipu, terombang-ambing dalam kemaksiatan yang nista dsb.
Bukankah banyak Shahabat -radhiallahu 'anhum- yang dahulunya pelaku kemaksiatan, peminum khamr, bahkan pelaku kesyirikan? Akan tetapi tatkala cahaya hidayah menyapa hati mereka, jadilah mereka generasi terbaik yang pernah ada di atas muka bumi ini?
Bisa jadi Anda salah satu dari mereka para ikhwan/akhwat yang memiliki masa lalu yang kelam, yang mungkin saja kebanyakan orang tidak mengetahui masa lalu kelam Anda.
Sebagaimana Anda tidak ingin orang lain menilai Anda dengan melihat masa lalu kelam Anda, maka janganlah Anda menilai orang lain dengan melihat masa lalunya yang buruk.
Yang menjadi patokan adalah kesudahan seseorang, kondisinya tatkala akan meninggal, bukan masa lalunya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Amalan-amalan itu tergantung akhirnya." Wallahu a'lam bish shawab.
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertaqwa kepada Allah, selalu mendapat rahmat, taufiq, hidayah, dan ridho dari Allah SWT. Aamiin....!!!
Semoga bermanfaat.