Ubur-ubur Kotak Beracun Terlihat di Panta Siloso
Pengawas Pantai Siloso di Singapura melarang pengunjung untuk berenang di laut. Sekelompok ubur-ubur berbahaya terlihat muncul di perairan tersebut. Ubur-ubur kotak dikenal memiliki racun yang berbahaya jika menyengat. Ubur-ubur ini terlihat di perairan Singapura, beberapa kali di tahun ini.
Petugas patroli pantai juga meningkatkan pengawasan di perairan tersebut, sejak Jumat 9 Oktober 2020.
Penjaga pantai juga meminta agar pengunjung segera menjauhi perairan jika melihat ubur-ubur. Mereka juga dilarang menyentuhnya, serta diminta mengingatkan pengunjung pantai yang lain, dan melaporkan pada penjaga pantai di lokasi. "Jika tersengat, jangan menggaruk area sengatan atau menggunakan jari untuk mengambil tentakelnya," kata juru bicara pengelola Pantai Siloso.
Pengunjung diminta untuk melapor pada penjaga pantai di lokasi, atau menghubungi Ranger Sentosa untuk meminta bantuan pertolongan pertama.
Sebelumnya, ubur-ubur kotak telah melukai sejumlah pengunjung pantai. Pada Maret lalu, seorang perempuan tersengat ketika berenang di Pusat Pelayaran Nasional di Taman East Coast.
Lewat Facebooknya, perempuan itu mengatakan jika ototnya menjadi kejang dan napasnya sesak setelah tersengat. Kejadian itu meninggalkan bekas merah di lengan dan kakinya.
Ubur-ubur kotak juga terlihat di Pulau Seringat dan Lazarus, di wilayah Tuas, dan sekitar Teluk Marina pada Juli lalu.
Ubur-ubur kotak disebut sangat beracun oleh Karenna Tun, Direktur Teluk dan Pantai Marina di Pusat Biota Laut Nasional, kepada CNA, Juli lalu.
Sengatan ubur-ubur sangat menyakitkan dan bisa menyebabkan hipertensi yang parah, sakit pinggang bawah ekstrem, mual, gangguan jantung dan pernapasan, hingga kematian.
"Jika disengat ubur-ubur, maka area yang tersengat harus dibasuh dengan cuka atau air laut dan jangan mencoba mengambil tentakelnya, serta segera mencari pertolongan secepatnya," katanya. (CNA)