Ubaya Gandeng PMI Tingkatkan Kesiapsiagaan Pengelola Wisata Mojokerto Hadapi Gawat Darurat
Universitas Surabaya (Ubaya) berkolaborasi dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto untuk membekali pengelola wisata di Mojokerto dengan ilmu Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) dalam pelatihan yang diadakan di Petung Park, Desa Belik, Trawas.
Sebanyak 40 peserta, termasuk pengelola Wisata Petung Park, Bumdes, perangkat desa, PKK, Karang Taruna Desa Belik, dan mahasiswa KKN Unesa, antusias mengikuti pelatihan ini.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat Ubaya untuk pengembangan Wisata Petung Park dan mendapat pendanaan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Ubaya.
Tim pengabdian masyarakat Ubaya terdiri dari Endah Asmawati dan Maya Hilda Lestari Louk (Teknik Informatika), Julian Dyah Trisnawati (Manajemen FBE), Kartika Erawati, dan Utomo dari LPPM Ubaya.
Didik Sudarsono dari PMI Kabupaten Mojokerto beserta tim hadir sebagai narasumber, memberikan pengetahuan dan praktik PPGD, termasuk cara menangani henti jantung.
"Memberikan pertolongan pertama yang tepat dapat meningkatkan harapan hidup korban. Pengetahuan ini penting karena kecelakaan atau situasi darurat tidak terduga,” jelas Didik.
"Namun, ingatlah prinsip 3A: Amankan Diri, Amankan Lingkungan, Amankan Korban. Jangan sampai niat menolong malah membahayakan diri sendiri," tambahnya.
Lebih dari sekadar teori, pelatihan ini juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk mempraktikkan pengetahuan mereka.
"Pelatihan ini sangat bermanfaat! Saya jadi tahu cara menolong orang dalam situasi darurat. Kami juga belajar peran luar biasa PMI dalam bidang kemanusiaan, tidak hanya menyediakan darah, tapi juga tanggap darurat," ungkap salah satu peserta.
Ubaya dan PMI Kabupaten Mojokerto memang memiliki hubungan kerjasama yang erat. "Sudah banyak kegiatan kesehatan dan kemanusiaan yang kami laksanakan bersama, termasuk pelatihan PPGD untuk pengelola wisata pendakian Desa Kedungudi," jelas Utomo, Manajer Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM Ubaya.
Sementara itu, Naif Santoso, Direktur Bumdes Desa Belik, menyampaikan terima kasih kepada Ubaya dan PMI atas terselenggaranya pelatihan ini. "Ini bekal bagi kita untuk memiliki kepedulian dan jiwa kemanusiaan, tanggap saat ada kecelakaan atau situasi darurat," ujarnya.
Naif berharap pelatihan ini dapat diadakan rutin dua kali setahun dengan skala yang lebih besar. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, termasuk pengelola Wisata Petung Park, perangkat desa, PKK, dan mahasiswa KKN.
Upaya Ubaya dan PMI ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan pengelola wisata dan masyarakat Mojokerto dalam menghadapi situasi gawat darurat, sehingga dapat memberikan pertolongan pertama yang tepat dan menyelamatkan nyawa.