Ubaya Buka Program Baru dengan Basis Virtual Reality
Menjawab tantangan baru di bidang industri serta teknologi, Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) membuka lima program anyar dan satu program studi (prodi) baru.
Diresmikan secara simbolik oleh Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Dr. Ir. Airlangga Hartarto, pada Rabu 12 Februari 2020. Adapun lima program baru dan satu prodi baru yang dibuka adalah Data Science dan Artificial Intelligence (DSAI), Game Development, Network dan Cyber Security, Information Management dan Enterprise System (IMES) untuk studi Teknik Informatika.
Lalu untuk studi Teknik Elektro dibuka program baru Biomedical Electronics. Sedangkan untuk prodi baru dibuka Teknik Mesin dan Manufaktur atau Mechanical dan Manufacturing Engineering.
Rektor Ubaya, Ir. Benny Lianto mengatakan, penambahan lima program dan satu prodi baru ini adalah bentuk perkembangan kurikulum yang membaca kebutuhan masyarakat, industri, serta pelaku usaha.
"Misalnya game, siapa saat ini yang tidak bermain game. Daripada kita terus konsumtif dengan game dari luar, kenapa kita tidak membuatnya sendiri dengan mengajarkan caranya kepada para anak didik kita," kata Benny ditemui di Gedung Perpustakaan Ubaya Lantai 5.
Benny mencontohkan seperti halnya Biomedical Electronic yang nantinya akan berpegaruh pada bidang kesehatan.
"Pekerjaan dokter nantinya hampir 50 persen akan digantikan oleh teknologi. Program ini dibuat untuk calon engineer yang akan bergerak ke sana, dan tentunya tetap akan bersinergi dengan kedokteran," papar Benny.
Lalu untuk program studi baru yang dibuka yaitu Teknik Mesin dan Manufaktur, menurut Benny, akan bergerak pada teknologi terbarukan, bukan lagi memanfatkan bahan bakar.
Di sisi lain, Eric Wibisono, S.T., M.Eng., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik mengatakan, enam program baru ini dibuat agar lulusan Ubaya lebih berkompeten dan berdaya saing dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Selain itu, program baru ini dibuka sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam pemberian porsi magang.
"Kita membuat program ini agar mahasiswa lebih fokus pada bidang yang sesuai dengan kemampuan dan minat," katanya.
Ia mengungkapkan, dari awal mendaftar, program-program ini sudah bisa dipilih. Tapi program ini nantinya akan dipelajari pada tahun kedua kuliah atau pada semester 3.
"Setahun pertamanya, mata kuliah yang diberikan masih secara umum, di tahun kedua mahasiswa baru akan mempelajari program yang mereka pilih. Untuk itu masih ada waktu bila ingin berganti program sebelum masuk di tahun kedua kuliah," jelas Eric.
Ia menambahkan, bagi jurusan lain yang tertarik pada program baru ini juga bisa mengambil program ini sebagai mata kuliah bebasnya.
Sementara ditemui di tempat yang sama, Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Dr. Ir. Airlangga Hartarto berharap apa yang dilakukan Ubaya dengan membuka jurusan Virtual Reality ini bisa menginspirasi universitas lainnya.
"Harapannya Ubaya bisa jadi leading di Surabaya ke arah pendidikan 4.0. Karena semakin banyak perguruan tinggi menyiapkan SDM untuk industri 4.0, maka itu akan semakin bagus," harap Airlangga Hartarto.