Ubaya Buat Motor dan Sepeda Listrik, Ini Keunggulannya
Pemerintah berencana menerapkan kebijakan kendaraan motor berbasis listrik pada tahun 2035 mendatang. Untuk mempersiapkan hal tersebut, Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) meluncurkan sepeda listrik (e-bike Two Wheel Drive) yang diberi nama CEVI B1 dan sepeda motor listrik (E-Cruiser Motor Cycle) bernama CEVI M1.
Kedua inovasi tersebut memiliki kemampuan jarak tempuh yang jauh. Caranya dengan memanfaatkan baterai dengan kapasitas besar, memakai penggerak pada dua roda, serta kestabilan dalam berkendara di jalan ekstrem.
Penanggung jawab Pusat Pengembangan Kendaraan Listrik (CEVI), Susila Candra, mengatakan, CEVI B1 dan CEVI M1 merupakan kendaraan listrik yang dirancang oleh mahasiswa, dosen, dan laboran dari Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur Ubaya.
"Untuk sepeda motor, mereka berkolaborasi juga dengan alumni yang tergabung dalam UKM (Usaha Kecil Menengah) Cortese Garage," ungkapnya.
Susila biasa ia disapa mengungkapkan, kendaraan listrik ini punya rangkaian yang berbeda. Untuk motor satu kali pengisian 4 jam bisa digunakan sampai jarak 260 kilometer dengan kecepatan 70 sampai 80 kilometer per jam.
"Kalau untuk sepedanya untuk satu kali pengisian bisa digunakan sampai jarak 200 kilometer dengan kecepatan 30 sampai 40 kilometer per jam," kata Susila, Jumat, 11 Maret 2022.
Keunggulan CEVI B1
Susila mengklaim sepeda listrik CEVI B1 memiliki keunggulan. Apa itu? Keunggulan itu berupa adanya dua penggerak yang yaitu di roda belakang dan depan. Adanya dua penggerak ini memperbesar daya jelajah bersepeda dibanding sepeda listrik pada umumnya.
"Kedua penggerak roda ini menjadikan semakin stabil ketika melintasi jalanan ekstrem. Jadi di tanjakan, jalanan yang tidak rata, berlumpur atau licin, sepeda akan lebih stabil dengan dua penggerak, roda depan dan roda belakang,” jelasnya.
Keunggulan CEVI M1
Sedangkan pada motor listrik CEVI M1 yang merupakan sepeda motor jelajah memiliki tenaga yang besar dan kemampuan jarak tempuh yang jauh, kerangka motor terdapat stabilizer dan suspensi yang tergabung menjadi satu.
"Kedua perangkat ini diletakkan di jok sehingga kerangka motor menjadi lebih kuat. Jadi, antara penggerak dengan roda jadi satu kesatuan,” imbuh Susila.
Sementara, Rektor Universitas Surabaya, Ir. Benny Lianto, menambahkan, peluncuran ini merupakan awal kolaborasi antara riset dan industri. Produk yang ditunjukkan saat ini masih merupakan prototipe yang akan dikembangkan lebih lanjut.
"Ke depan tidak menutup kemungkinan untuk varian yang sudah feasible akan diarahkan untuk produksi massal untuk masa yang akan datang," kata Benny Lianto.
Pihaknya juga berencana untuk membangun tempat pengisian listrik untuk mendukung penelitian ini.
"Pengisian sementara akan dibangun di sini (Ubaya) karena di beberapa tempat belum tersedia. Kendaraan ini juga belum bisa dipakai di jalan raya karena masih prototipe," imbuhnya.
Sepeda dan motor listrik buatan Fakultas Teknik Ubaya ini dipamerkan pada Dies Natalis ke-54 Ubaya pada hari ini.