Belajar Daring, Mahasiswa Ubaya Dapat Kuota Internet Rp1 Juta
Universitas Surabaya (Ubaya) memberikan fasilitas pembelajaran daring dengan memberikan uang Rp 1 juta bagi masing-masing mahasiswa per semester-nya. Diketahui pembelajaran secara daring akan dilakukan hingga awal tahun depan. Mengingat angka penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia masih tinggi.
"Bagi mahasiswa aktif kami siapkan fasilitas pembelajaran daring. Kami berikan uang Rp 1 juta untuk satu mahasiswa per semester. Nah uang tersebut bisa mereka gunakan untuk membeli kuota internet," ungkap Rektor Ubaya Ir. Benny Lianto ditemui, Kamis, 16 Juli 2020.
Benny menjelaskan, mekanisme pemberian dana untuk pembelajaran daring tersebut dilakukan dengan dua cara. Pertama, yakni mahasiswa melakukan pembayaran lunas uang kuliah selama satu semester, uang kuliah tersebut akan di potong langsung satu juta. "Tapi kalau mereka bayarnya mencicil selama lima kali, setiap pembayaran tersebut akan langsung dipotong Rp200 ribu," jelas Benny.
Tak hanya fasilitas pembelajaran daring yang diberikan, Benny menuturkan, agar mahasiswa tidak menunda kuliah atau berhenti kuliah, pihaknya menyiapkan banyak beasiswa untuk mahasiswa baru maupun mahasiswa aktif.
Lanjutnya, untuk mahasiswa baru disediakan beasiswa Ubaya Peduli Covid-19 yang memberikan potongan uang kuliah hingga 80 persen. Sementara untuk mahasiswa aktif bisa juga mengajukan beasiswa ke rektorat.
"Untuk beasiswa mahasiswa aktif ini, kami akan melakukan wawancara sampai visitasi ke rumahnya untuk benar-benar melihat kebutuhannya seperti apa. Jadi bantuannya kami sesuaikan dengan kebutuhannya," paparnya.
Apa yang dilakukan Ubaya ini mendapatkan sambutan baik dari salah satu mahasiswa, Tasya Fabiola Alim yang merasa terbantu dengan adanya bantuan tersebut. "Terbantu sekali karena kami memamg perlu kuota yang banyak untuk kuliah daring," kata mahasiswa semester 4 ini.
Selama pandemi ini mahasiswa kedokteran Ubaya ini mengaku tak ada masalah dengan pembelajaran daring, hanya saja kesulitannya tidak bisa melakukan praktikum. "Kalau kedokteran kan banyak praktiknya sebetulnya, itu yang terbatas. Alhasil dialihkan dengan menonton video yang sudah disiapkan kampus sebagai pengganti praktikum,” pungkasnya.