Ubaya Berdayakan UMKM di Mojokerto dan Probolinggo
Universitas Surabaya (Ubaya) memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Program Pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Berbasis Kemitraan, di Kabupaten Mojokerto dan Probolinggo. Perbedayaan berlangsung berdasarkan sejumlah masalah yang dialami UMKM di wilayah tersebut.
Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Msyarakat (LPPM) Ubaya Hazrul Iswadi mengungkapkan, program ini bertujuan mewujudkan kontribusi aktif perguruan tinggi dalam membangun kekuatan ekonomi masyarakat kecil dan menengah melalui pembinaan UMKM. “Kegiatan riilnya diwujudkan dalam bentuk pembinaan pengembangan Usaha dan penyelesaian permasalahan UMKM,” katanya.
Program ini bertujuan pula untuk meningkatkan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Perguruan Tinggi yang terintegrasi melalui program kemitraan dengan UMKM sebagai bentuk pengalaman belajar di dunia kerja.
Terdapat dua desa yang menjadi fokus program dengan support pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) ini.
Antara lain UMKM di Desa Selotapak, Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto, dan di sentra penghasil bawang merah di Desa Watuwungkuk, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.
Sebagian UMKM di dua kabupaten tersebut menghadapi beberapa kendala dalam pengembangan usaha. Antara lain masalah kompetensi atau skill SDM yang masih rendah, kapasitas produksi yang masih kecil, belum adanya SOP proses produksi, kemasan yang masih sederhana dan dan masalah klasik yaitu keterbatasan jangkauan pemasaran. Selain itu sebagian UMKM juga belum memiliki legalitas, seperti NIB, PIRT, dan sertifikat halal.
Universitas Surabaya, merupakan salah satu dari Sembilan PTS di Jawa Timur yang mendapat kepercayaan dan memenuhi persyaratan untuk melakukan pembinaan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam rangka mendorong terjadinya kerjasama yang saling menguntungkan dan berkelanjutan antara pihak perguruan tinggi dengan UMKM dari Kemendikbudristek.
“Program Pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Berbasis Kemitraan diberikan kepada Perguruan Tinggi Swasta, dalam hal ini Ubaya karena capaian perolehan capaian IKU Tahun 2022 yang signifikan dan tingkat kelengkapan pelaporan pada Pangkalan Data Ditjen Diktiristek di atas 95,00 persen,” ujar Hazrul, yang juga Ketua tim program pembinaan UMKM Ubaya.
Melalui program ini, diharapkan pula akan mendorong terjadinya kerjasama yang bersifiat mutualisme antara pihak perguruan tinggi dengan mitra UMKM. “Kerja sama dalam bentuk pemanfaatan hasil penelitian dan kepakaran yang dimiliki perguruan tinggi untuk membantu penyelesaian permasalahan yang dihadapi UMKM. Program ini juga diharapkan akan menghasilkan program kemitraan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan antara perguruan tinggi dengan UMKM", pungkas Hazrul.
Program Pembinaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Berbasis Kemitraan yang dilakukan oleh tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Surabaya yang dibentuk oleh Rektor Universitas Surabaya.
Adapun susunan tim pelaksana terdiri terdiri dari Hazrul Iswadi (dari Teknik industri, selaku ketua tim), dan dibantu anggota tim antara lain Endah Asmawati (Teknik informatika), Elsye Tandelilin (Fakultas Binis dan Eknomika), Michael Ming Kosasi (Teknik Informatika), Ardhia Deasy Rosita Dewi (Fakultas Teknobiologi), Daniel Soesanto (Teknik informatika), Yuwono Budi Pratiknyo (Teknik Mesin dan Manufaktur) Utomo, dan Kartika Erawati (dari LPPM Ubaya) dan lima orang mahasiswa.
Advertisement