Ubaidillah Zuhdi: Proses dan Hasil Harus Dikejar Bersama
"Hasil tidak kalah penting dengan proses". Begitulah kalimat yang dilontarkan oleh Ubaidillah Zuhdi saat ditanya mengenai motivasinya ketika terjun di dunia akademik hingga ke luar negeri.
Pria yang akrab disapa Ubay ini merupakan dosen baru di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Sebelum mengajar di Unusa, lulusan S1 Teknik Industri ITB ini adalah dosen di GdaĆsk University of Technology (GUT), Polandia.
"Memang benar hasil tidak akan mengkhianati proses, tapi saya tidak ingin berhenti di proses. Jadi hasil juga harus dikejar supaya apa yang kita inginkan bisa tercapai," ujar Ubay.
Ubay menceritakan awal mula bisa mengajar hingga ke Polandia. Sebelum menyelesaikan pendidikan S3 di Tokyo University of Science, Jepang, ia mengaku sudah mencari pekerjaan di banyak tempat. Salah satunya di GUT. "Selesai S3 Maret 2015, saya berangkat ke Polandia September 2015," katanya.
Selama lebih kurang tiga tahun berada di Polandia, Ubay mendapat banyak pengalaman. Salah satunya mengajar mahasiswa dari 18 negara yang berbeda.
Meski begitu, pria yang pernah mendapat beasiswa Japan Student Services Organization (JASSO) di Jepang ini mengungkapkan beberapa kendala yang dialami. Perbedaan budaya adalah salah satunya.
"Contoh kalau saya bawa guyonan orang Indonesia ke mereka, mungkin respon mereka tidak seperti yang kita harapkan," kata Ubay.
Kemudia usai mengajar di Polandia, ia memilih Unusa sebagai tempat berkarya berikutnya. Ubay mengaku Unusa adalah salah satu perguruan tinggi yang perkembangannya sangat pesat.
Meski telah melanglang buana di negeri orang, Ubay masih ingin terus menimba ilmu. Ia mengaku masih ingin ke Eropa Barat dengan membawa nama Unusa.
"Tentunya dengan membawa kendaraan Unusa. Sistem di Unusa sangat memungkinkan untuk kita tunjukkan di sana. Jadi, tidak hanya dosen saja yang bisa berkembang, tapi dua-duanya (dosen dan Unusa) bisa sama-sama maju," katanya. (amm)
Advertisement