Ubah Rute, Dishub Surabaya Kembali Uji Coba Bus Double Deck
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya melakukan uji coba kedua rute bus tingkat atau bus double deck yang merupakan bantuan dari Bank Mayapada. Uji coba tahap dua ini dilakukan setelah Dishub mengevaluasi pada uji coba rute tahap pertama.
Kepala Dishub Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat mengatakan uji coba kali ini melibatkan dua bus. Dengan masing-masing rute, barat-timur menggunakan Bus Suroboyo, dan untuk rute utara-selatan menggunakan bus double deck.
"Dan besok bus double deck akan mulai beroperasi full mulai pukul 06.00 WIB. Dua rute itu, baik barat timur maupun utara selatan," kata Irvan, disela-sela uji coba bus double deck, Rabu, 5 September 2018.
Irvan mengatakan, bahwa pada uji coba tahap pertama, pihaknya masih menemukan beberapa kendala. Diantaranya masih banyak ranting-ranting pohon rendah di sekitaran halte bus.
“Ketika bus merapat di halte atau trotoar itu mengenai (ranting) pohon. Sehingga sayang kalau mengorbankan terlalu banyak pemotongan pohon,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Irvan, pihaknya kemudian mengubah rute bus double deck. Bus tingkat ini, mulai beroperasi secara umum pada Rabu, 5 September 2018, mulai pukul 16.00 hingga 22.00 WIB. Selama dua minggu, masyarakat bisa menggunakan fasilitas bus double deck tanpa dipungut tiket atau botol sampah plastik.
“Mulai hari ini hingga dua minggu ke depan, masyarakat bisa mencoba bus double track, karena sedang uji trayek,” kata dia.
Untuk menaiki bus ini, kedepan sistemnya tidak jauh beda dengan Bus Suroboyo. Setiap penumpang cukup membayar dengan sampah botol plastik sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat dalam mengurangi bahaya polusi sampah plastik di Surabaya.
“Untuk pembayaran bisa menggunakan sampah plastik, atau kalau tidak mau ribet bisa menukarkan sampah dan nanti akan diberikan tiket,” katanya.
Untuk kapasitas penumpang, kata Irvan, bus double deck ini mampu menampung sebanyak 67 orang. Sementara untuk rute bus double deck dimulai start dari Terminal Purabaya menuju arah Jalan Ahmad Yani ke utara, hingga Jalan Bubutan, minus di Jalan Rajawali. Bus ini nantinya juga akan berhenti pada setiap halte yang dilewati.
“Untuk Jalan Rajawali itu tidak dilewati, karena ada viaduk (jembatan). Sehingga sampai Jalan Bubutan langsung belok ke arah Jalan Tembakan,” katanya.
Irvan menuturkan, masyarakat yang akan menggunakan layanan Suroboyo Bus bisa memanfaatkan aplikasi GoBis, yang bisa diunduh di Playstore. Aplikasi ini, mampu mendeteksi posisi terakhir dari Suroboyo Bus.
“Dengan menggunakan aplikasi GoBis, penumpang yang menunggu bisa mengetahui posisi terakhir dari bus tersebut,” paparnya.
Dishub Surabaya juga berencana menambah jumlah armada bus di Kota Surabaya. Penambahan unit bus itu sebanyak 10 bus hingga bulan Desember mendatang. “Ini kita usulkan di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan), diharapkan sampai Desember Insya Allah sudah ready, untuk 10 bus tambahan. Dan awal tahun depan kita bisa operasikan,” terangnya.
Irvan juga berharap dengan mulai dioperasikannya bus double deck maupun Suroboyo Bus, mampu mengurangi angka kemacetan dan angka kecelakaan. Sehingga diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan angkutan ini dengan baik. (frd)