Ubah Cara Pengiriman Sabu, Jaringan Sokobanah Tak Pernah Mati
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho mengakui, jaringan narkoba Sokobanah semakin hari, semakin lihai dalam mengelabui polisi. Mereka menggunakan berbagai cara untuk mengelabui polisi.
"Memang mereka ini semakin lihai, tapi kita akan terus melakukan upaya terbaik. Karena setiap penangkapan, mereka selalu berganti modus dan mencoba terus mengelabui kita," ucap Sandi saat ungkap kasus narkoba di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo, Senin 2 Desember 2019.
Kata dia, meski beberapa waktu lalu sudah dilakukan penyergapan oleh tim Polda Jatim, jaringan Sokobanah ternyata tetap beroperasi. Sandi menyebut, pengedar narkoba tak henti-hentinya mengganti modus mereka saat melakukan pengiriman. Tujuannya agar tak diketahui jejaknya oleh aparat Kepolisian.
Sandi juga menunjukkan bahwa ada kesamaan kemasan bungkus yang menjadi kemasan narkoba milik kelompok Sokobanah.
"Kita akan terus telusuri tidak henti sampai sini. Memang jika diperhatikan, kemasan ini selalu sama (milik jaringan Sokobanah). Minggu lalu yang 7,5kg juga menggunakan kemasan seperti ini. Kita akan terus dalami ini," ucap Sandi.
Sementara, Kasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya Kompol Memo Ardian menjelaskan, jaringan kelompok ini belajar dari pengalaman kasus-kasus narkoba lainnya yang sudah diungkap Kepolisian.
"Ada yang pakai jalur udara, laut, kemudian jalur darat. Ini sangat bervariasi. Ini sudah ketahuan, nggak tahu ya nanti akan pakai modus seperti apa lagi untuk mengelabui petugas," jelasnya.
Selain itu, model pengemasan yang dibuat juga sangat variatif. Mereka menyembunyikan sabu-sabu tersebut di dalam mainan sepeda anak-anak.
"Seperti yang saya tunjukkan ini, mereka menyembunyikannya di dalam sepeda mainan ini," kata Memo sambil menunjuk gambar.
Tersangka lain yang juga ditangkap sebelum dua pengedar yang ditembak mati, yakni Dwi Purwanto, 46 tahun juga menyembunyikan sabu dalam kardus handphone. Namun, hal itu juga diketahui oleh Kepolisian.
"Kami geledah yang terlihat mencurigakan dan menemukan sabu seberat tiga ons di dalam kardus itu. Modus-modus seperti ini sering ditemui," tambahnya.
Menurut Memo, modus-modus yang dilakukan oleh para pelaku pengedar ataupun kurir narkoba selalu berkembang. Mereka akan memperbarui atau mencari cara lain saat modus yang lama sudah diungkap oleh aparat Kepolisian.
"Kejahatan narkoba ini sangat beragam, tak seperti kejahatan jambret yang selalu beraksi dengan cara yang sama. Semoga kami bisa mengetahui modus-modus lainnya yang dilakukan oleh pelaku-pelaku kejahatan narkoba," jelasnya.
Advertisement