UB Jadi Tuan Rumah Kongres Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia
Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (UB) Malang menjadi tuan rumah Kongres XII Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) 2018. Kongres ini bakal digelar selama tiga hari, 6-8 Desember 2018.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh pengurus dan anggota ISPI yang berkarir di bidang peternakan baik pemerintahan maupun swasta. Acara dibuka secara resmi oleh Rektor UB, Prof Nuhfil Hanani didampingi Prof Suyadi (Dekan Fapet UB).
Ketua Pengurus Besar ISPI, Prof Ali Agus mengatakan, industri 4.0 telah masuk secara global sejak 2012 lalu. Sehingga, pelaku usaha dituntut mengubah pola kerja dan menerapkan sistem teknologi yang efisien dalam pasar global.
"Untuk dapat bersaing dengan pasar global, peternakan di Indonesia harus berada dalam tahap industri," katanya.
Namun Ali menyebutkan, industri peternakan di Indonesia masih tergantung oleh kondisi harga pasar. Sebab, produk peternakan kurang mampu bertahan terhadap situasi suplay and demand di pasar, yang menyebabkan tidak adanya kepastian harga terhadap produk ternak di pasaran.
"Hal tersebut memengaruhi pihak perbankan dalam memberikan kredit kepada pelaku usaha peternakan. Karena industri peternakan masih dianggap sebagai industri yang high risk," bebernya.
Oleh karena itu, diharapkan melalui kegiatan kongres ini dapat memberikan pandangan situasional serta dapat menyatukan pendapat industri peternakan. Sehingga mampu memenuhi kebutuhan protein hewani dalam negeri.
“Target kongres kali ini adalah mempertemukan para pelaku usaha distributor, pemerintah, stakeholder, serta pihak perbankan untuk memetakan kemampuan ternak dalam negeri dan memberi rekomendasi tentang pembangunan peternakan kepada pemerintah,” tuturnya.
Dalam kongres ini terdapat serangkaian acara mulai dari seminar nasional peternakan mengenai hasil-hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen Fapet UB, hingga kampanye gizi kepada siswa TK dan SD.