Uang Lebaran Penjual Bensin Eceran di Jember Dicuri Pelanggan
Seorang penjual bensin eceran Faridatul Hasanah, 40 tahun, warga Dusun Krajan, Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Jember menjadi korban pendirian, Minggu, 07 April 2024 pukul 02.00 WIB. Uang sebesar Rp 500 ribu lebih dibawa kabur oleh pelanggan korban sendiri.
Tetangga korban, Agus Wibisono mengatakan, sejak suaminya tidak ada, korban menjadi tulang punggung bagi ketiga anaknya. Korban diketahui merupakan keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (PKH).
Untuk menyambung hidup, korban membuka usaha kecil-kecilan, menjual bensin eceran. Dari hasil usahanya itu, korban memiliki keinginan membelikan ketiga anaknya baju baru untuk lebaran.
Korban sudah menabung uang dari penjualan bensin eceran itu. Kurang lebih sudah ada Rp 500 ribu lebih.
Uang tersebut disimpan di dalam sebuah tas. KTP dan kartu PKH juga ada di dalam tas itu.
Seperti biasa, korban dengan cepat melayani setiap pembeli yang datang. Pada hari Minggu, 07 April 2024 pukul 14.00 WIB, korban mendapatkan pelanggan pengendara sepeda motor Honda Beat berwarna hitam.
Pengendara itu berboncengan dua, yakni dua pria dan satu perempuan. Pengendara itu membeli satu liter bensin menggunakan uang pecahan Rp 100 ribu.
"Mbak Farid jualan bensin di depan rumah saya. Tadi sekitar pukul 14.00 WIB ada pelanggan yang membeli bensin satu liter pakai uang Rp 100 ribuan," katanya, Minggu, 07 April 2024 malam.
Korban yang tak menyiapkan uang kembalian, akhirnya masuk ke rumahnya untuk mencari uang kecil. Saat korban lengah, pemuda yang menjalani pelanggan bensin korban tiba-tiba kabur.
Korban kemudian mengecek, dan tas berisi uang sudah tidak ada. Uang tersebut dibawa kabur oleh pelanggannya sendiri.
"Pelaku belum sempat membayar satu liter bensin yang dibelinya. Saat melihat ada kesempatan mereka mencuri uang milik korban. Mereka tega, tidak mikir bahwa uang itu rencananya mau dipakai untuk membeli baju lebaran anak-anaknya," pungkasnya.
Sementara Farida mengatakan, ketiga pelaku yang membawa kabur uang miliknya dua di antaranya masih muda. Bahkan korban yakin mereka masih pelajar SMP. Sementara perempuan yang ikut bersama mereka sudah dewasa.
Saat korban keluar dari rumah membawa uang kembalian, ketiga pelaku sudah tidak ada. Tas korban berisi uang, KTP, dan kartu PKH dibawa kabur oleh pelaku.
"Begitu saya kembali, yang belum bensin itu sudah tidak ada. Termasuk tas berisi uang yang rencana buat beli baju baru anak, juga dibawa kabur. Mereka juga belum bayar 1 liter bensin yang dibelinya," katanya.
Advertisement