Twitter Hapus Ratusan Akun Palsu di Indonesia
Twitter mengaku telah menurunkan ribuan akun buzzer yang berkaitan dengan Mesir, Honduras, Indonesia, Serbia, dan Saudi Arabia. Akun yang dihapus disebut menggaungkan akun pemerintah atau buzzer pemerintah setempat. Langkah itu dilakukan di tengah tekanan untuk membersihkan misinformasi dan ujaran kebencian yang muncul.
Dalam keterangan yang dikutip Reuters, Twitter menyebut jika penghapusan dilakukan karena akun tersebut telah melanggar kebijakan media sosial berlogo burung biru itu, serta memiliki tujuan untuk merusak percakapan publik, pada Kamis 2 April 2020.
Twitter menghapus 759 akun palsu yang menargetkan gerakan kemerdekaan di Papua Barat di Indonesia. Aksi itu dilakukan Twitter setelah menindaklanjuti hasil investigasi Bellingcat di Indonesia.
Selanjutnya, sebanyak 2.541 akun palsu yang berpusat di Mesir menggaungkan informasi untuk mengkritik pemerintah Iran, Qatar, dan Turki. "Informasi yang kami dapat menunjukkan jika akun tersebut langsung berkaitan dengan pemerintah Mesir" kata Twitter.
Perusahaan itu juga menghapus 3.014 akun palsu yang diciptakan dari satu alamat IP di Honduras. Diketahui akun itu dikelola oleh staf pemerintah yang bertugas meretweet akun presiden.
Twitter juga menurunkan 5.350 akun yang berkaitan dengan pemerintahan Saudi Arabia, serta beroperasi di berbagai negara seperti Mesir, dan Uni Emirat Arab. Akun tersebut menggaungkan kepemimpinan Saudi serta mengkritik Qatar dan Turki, dialihbahasakan dari Reuters.
Sedangkan, ada 8.558 akun yang bekerja untuk mempromosikan partai berkuasa di Serbia dan pemimpinnya. Twitter juga menghapus akun tersebut.