Tutup Selama 6 Bulan, Wisata Bromo Buka Kembali 28 Agustus 2020
Setelah ditutup selama 6 bulan lamanya akibat pandemi Covid-19. Balai Besar Taman Nasional Bromo-Tengger Semeru (BB TNBTS) akan membuka kembali kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo pada 28 Agustus 2020 nanti.
Kepala BB TNBTS, John Kennedie mengungkapkan, pembukaan wisata Bromo tersebut diambil setelah mendapatkan persetujuan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Sudah ada persetujuan menteri untuk membuka Bromo secara bertahap," ungkapnya pada Selasa 25 Agustus 2020 di Kantor BB TNBTS, Jalan Raden Intan, Kota Malang.
Pembukaan tersebut juga sudah mendapatkan persetujuan dari empat kepala daerah, yakni Kabupaten Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang yang mengeluarkan surat rekomendasi.
Ketika dibuka pada 28 Agustus 2020 mulai pukul 13.00 WIB, nanti. Pihak BB TNBTS memberlakukan Standar Operasional Prosedur (SOP) protokol kesehatan bagi wisatawan yang berkunjung ke Bromo.
Protokol kesehatan tersebut seperti pembatasan jumlah kunjungan ke wisata Bromo sebesar 20 persen dari total kapasitas daya tampung, atau sebanyak 739 orang per hari.
Dengan rincian spot wisata, seperti Penanjakan sebanyak 178 orang per hari dari total kapasitas 892 orang. Kemudian, wilayah Bukit Cinta, 28 orang per hari, dari total kapasitas 141 orang.
Bukit Kedaluh, jumlah wisatawan yang diperbolehkan sebanyak 86 orang per hari, dari total kapasitas 434 orang, kawasan Savana Teletubbies, maksimal 347 orang per hari, dari total kapasitas 1.735 orang, dan kawasan Mentigen sebanyak 100 orang per hari dari total kapasitas 500 orang.
"Setiap minggu akan dilakukan evaluasi bertahap. Jika aman, dan tidak ada klaster baru, akan bertahap kita tambah menjadi 30 persen, sampai nanti 50 persen," kata John.
Berikutnya setelah membuka kawasan wisata Bromo, pihak TNBTS juga tengah menyiapkan pembukaan untuk kawasan pendakian Semeru. Jika tidak ada halangan, rencanannya pembukaan kawasan pendakian Semeru bakal dibuka 14 hari setelah kawasan Bromo. Untuk sementara, tim dari TNBTS masih membersihkan jalur pendakian sebelum nanti resmi dibuka untuk umum.
"Kami masih melihat dulu progress pembukaan Bromo ini. Sembari tim juga membersihkan jalur pendakian Semeru. Kalau memang nanti muncul klaster baru, maka dengan terpaksa Bromo ini kita tutup kembali," ujar Jhon.
Upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Bromo agar tetap buka, Jhon mengatakan pihaknya juga mewajibkan wisatawan membawa surat keterangan sehat, dan bebas infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) dari puskesmas setempat.
"Surat keterangan sehat bebas ISPA itu wajib, dan suhu tubuh tidak lebih dari 37,3 derajat, kalau lebih tidak bisa. Ini semua sudah disepakati oleh seluruh pemangku kepentingan," terangnya.
Selain itu, pihak BB TNBTS juga tidak melayani pembelian tiket secara langsung. Wisatawan diwajibkan untuk membeli tiket secara online.
Harga tiket yang ditawarkan untuk wisatawan domestik Rp29.000 pada hari kerja dan Rp34.000 pada akhir pekan. Lalu untuk wisatawan mancanegara yakni Rp 220.000 untuk hari kerja dan Rp 320.000 untuk akhir pekan.
"Kami juga sudah sosialisasikan untuk pelaku wisata di kawasan Bromo. Termasuk ke paguyuban mobil Jeep wisata. Untuk kapasitas angkut penumpang maksimal hanya empat penumpang," tutupnya.
Advertisement