Turunkan Stunting di Kabupaten Probolinggo, 1 ASN, 1 Anak Asuh
Angka stunting di Kabupaten Probolinggo masih tinggi, 14,3 persen. Bahkan versi Survei Status Gizi Indonesia (SSGI 2022), prevalensi stunting di daerah berpenduduk 1,15 juta jiwa tersebut lebih tinggi lagi, sekitar 17 persen.
“Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Probolinggo akan menerapkan program 1 ASN, 1 anak anak asuh,” kata Pj. Bupati Probolinggo, Ugas Irwanto, Minggu, 17 Desember 2023.
Nantinya, setiap ASN diminta membantu dan mengawasi tumbuh kembang anak asuhnya. Sehingga anak tersebut kebutuhan gizi dan kesehatannya tercukupi.
Rencananya program 1 ASN 1 anak asuh ini, kata Ugas, akan dimulai pada tahun 2024. Yang jelas, saat ini program tersebut terus dimatangkan oleh Pemkab Probolinggo.
Masih terkait stunting, Pemkab Probolinggo terus mengevaluasi kembali data serta penyaluran bantuan sehingga bisa benar-benar tepat sasaran.
Pj. Bupati juga mengingatkan agar bidan dan petugas puskesmas untuk terus berada di rumah dinas yang disediakan. “Sehingga jika ada yang membutuhkan dapat segera ditangani. Tak hanya itu, kami juga akan menyediakan ambulans siaga,” katanya.
Soal angka stunting yang dirilis SSGI 2022 yakni, 17 persen, Pemkab Probolinggo mengaku, keberatan. Sebab, SSGI menetapkan angka dengan mengambil sampling dan dilakukan setiap tahun.
Sisi lain Pemkab Probolinggo menetapkan angka stunting berdasarkan bulan timbang terhadap seluruh balita, yang dilakukan dua kali dalam setahun. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto, beberapa waktu lalu.
"Kalau SSGI itu kan diambil sampelnya. Misal 100 balita diambil 10. Baru disurvei 10 itu. Sedangkan bulan timbang berbeda, jika 100 balita, ya udah semua didatangi," kata Anang.
Dikatakan penilaian versi bulan timbang itu dilakukan oleh petugas dan kader posyandu di masing-masing desa. Penilaiannya dilakukan sebanyak 2 kali dalam 1 tahun di masing-masing desa di Kabupaten Probolinggo.
Akurasi data Pemkab Probolinggo juga didukung alat ukur stunting berupa lengthboard/stadiometer. Alat ini menjadi pendukung pengukuran balita saat di posyandu.