Turun ke Taman Maramis, Polisi Selidiki Video Mesum
Setelah video mesum yang diduga dilakukan di Taman Maramis viral di media sosial dan Pemkot Probolinggo menutup sementara taman di Jalan AA Maramis, giliran polisi bersikap. Jajaran Satuan Reskrim Polresta Probolinggo akhirnya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Taman Maramis, Selasa sore, 1 September 2020.
“Karena telanjur ramai di media sosial dan perbincangan warga Probolinggo, kami pun turun ke Taman Maramis,” kata Kasat Reskrim, AKP Heri Sugiono. Didampingi sejumlah anak buahnya, Heri akhirnya “ubek-ubek” pojok tenggara Taman Maramis.
Awalnya, sejumlah personel polisi kesulitan ketika akan memasuki Taman Maramis, baik melalui Jalan AA Maramis maupun Jalan Slamet Riyadi. Soalnya, pintu-pintu masuk ke Taman Maramis di belahan timur itu digembok semua.
Sejumlah personel Satpol PP yang sedang berjaga-jaga, ketika ditanya mengaku, tidak membawa kunci sejumlah pintu masuk Taman Maramis. Akhirnya sejumlah wartawan, menganjurkan agar polisi melompati pintu masuk taman yang terkunci di sisi Jalan Slamet Riyadi.
“Lompat saja, Ndan, pagarnya rendah kok,” kata seorang wartawan. Kasat Reskrim diikuti sejumlah anggotanya akhirnya melompati pagar.
Di sebuah bangunan kamar mandi dan tandon air, AKP Heri dan sejumlah polisi mencoba mencocokkan dengan rekaman video mesum. “Ternyata, di sini ya adegan itu dilakukan. Diduga yang merekam dari arah pinggir jalan, di luar taman,” katanya.
Identifikasi itu meliputi bangunan kamar mandi dan tandon air, juga tanaman yang tumbuh di sekitarnya. Setelah melakukan olah TKP dilengkapi foto-foto, Kasat Reskrim menggali keterangan orang-orang di sekitar Taman Maramis.
Seorang penjual es di tepi Jalan Slamet Riyadi menjadi sasaran untuk dikorek keterangannya. “Saya tidak tahu ada rame-rame video mesum, saat itu saya sedang istirahat jualan. Saya sedang salat dhuhur,” kata Jamal, 19 tahun, penjual es.
Namun disinggung apakah dirinya mengetahui, video mesum tersebut, Jamal tersenyum. “Ya, saya tahu, diberi tahu teman,” katanya.
Agar video mesum itu tidak semakin tersebar luas, polisi meminta agar tidak lagi diunggah di media sosial. “Tolong warga agar jangan lagi menyebarluaskan video mesum itu,” katanya.
Advertisement