Turun ke Level 2, Destinasi Wisata di Banyuwangi Segera Dibuka
Banyuwangi saat ini sudah turun ke level 2 dalam penerapan PPKM. Oleh karena itu, destinasi wisata di Banyuwangi segera dibuka untuk masyarakat. Agar tidak terjadi penularan covid-19, destinasi wisata di Banyuwangi sudah melakukan berbagai persiapan.
Selain menggunakan aplikasi PeduliLindungi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi juga menyiapkan aplikasi khusus untuk masuk ke destinasi wisata dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
“Ini momentum kebangkitan destinasi wisata. Jauh-jauh hari sudah kita siapkan apa yang akan dipersiapkan destinasi wisata di Banyuwangi untuk pembukaan wisata," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi M. Yanuarto Bramuda, Selasa, 7 September 2021.
Dia menambahkan, setelah mati suri selama 66 hari karena kebijakan PPKM, seluruh destinasi wisata segera dibuka. Destinasi wisata di Banyuwangi akan menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan aplikasi lokal yang bisa menjadi sarana pemesanan tiket masuk ke destinasi wisata.
"Syarat utama adalah mereka yang sudah vaksinasi. Jika belum, terpaksa kami akan tolak. Hal ini sudah disepakati oleh seluruh pengelola destinasi wisata," jelasnya.
Aplikasi lokal yang saat ini sedang dipersiapkan Disbudpar, adalah untuk pemesanan tiket sekaligus memonitor jumlah kuota pengunjung yang masuk ke destinasi wisata. Sehingga tidak terjdi kerumunan dan tidak terjadi peningkatan status PPKM. Bramuda mewajibkan seluruh destinasi wisata untuk mengedepankan kualitas dibandingkan kapasitas.
"Tidak lagi full tourism, tetapi konsepnya kualitas tourism bukannya kuantitas. Jadi tidak bisa menarik wisatawan sebanyak-banyaknya," tegasnya.
Untuk mencapai kualitas tourism ini, pengelola wisata diwajibkan memberlakukan penerapan protokol 5M yang super ketat. Dalam hal ini, pengelola wisata wajib menjadi agen pencegahan penularan Covid-19 dan mengampanyekan vaksinasi sampai tuntas.
"Masih akan kita rapatkan dahulu terkait kapan pembukaan wisata ini. Nanti akan disusul juga dengan surat edaran Bupati untuk kebijakannya. Destinasi kan juga butuh waktu untuk persiapan," tambahnya.
Terkait rencana normalisasi perekonomian masyarakat di sektor wisata ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga telah berdiskusi dengan seluruh pengelola wisata, pemilik hotel, restoran, UMKM yang ada. Menurutnya hasil diskusi disambut baik oleh semua pihak.
“Dengan kerja sama yang baik, semoga perekonomian teman-teman wisata bisa pulih dengan cepat," ujarnya.