Turun ke Jember, SBY Minta Caleg Demokrat Tak Obral Janji
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yuhoyono (SBY) meminta para calon legislatif Partai Demokrat tidak mengobral janji kepada masyarakat. Hal tersebut disampaikan Presiden Republik Indonesia ke-6 itu saat menemui kader nya di Aula City Forest Arum Sabil, Kecamatan Sumbersari, Jember, Minggu, 28 Januari 2024.
SBY dalam sambutannya menyampaikan, tahun ini Partai Demokrat akan masuk dalam koalisi pemerintahan setelah 10 tahun sebelumnya berada di luar pemerintahan. Kendati demikian, Partai Demokrat akan tetap kritis terhadap pemerintah jika memang perlu dikritisi.
Dengan menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo-Gibran, SBY akan mendorong pemerintah melanjutkan program pada masa SBY yang banyak dirindukan masyarakat.
Beberapa program pemerintah akan didorong diberlakukan kembali, di antaranya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri), peningkatan kesejahteraan ASN, TNI, Polri, Guru Honorer, pensiunan, dan veteran.
SBY mencatat, sebelum ia memimpin Bangsa Indonesia, gaji Tamtama TNI Polri, ASN Golongan I hanya Rp 600 ribu per bulan. Melalui kebijakan yang dilaksanakan SBY, gaji mereka dinaikkan hingga mencapai Rp 5 juta per bulan.
Menurut SBY, pemerintah seharusnya menaikkan gaji ASN, TNI Polri setiap tahun disesuaikan dengan Tingkat inflasi. Sebab, jika gaji tetap sementara harga barang meningkat, mereka terancam tekor.
Kendati demikian, SBY mengatakan selama 10 tahun memimpin Bangsa Indonesia, ia tidak pernah menaikkan gajinya, dengan alasan demi keadilan.
Selain itu, pemerintah pada masa SBY juga berusaha memberikan perhatian terhadap guru dan dosen honorer melalui program sertifikasi. SBY mencatat ada 1,1 juta honorer dan guru yang diangkat.
Program pengangkatan honorer besar-besaran itu belum pernah terjadi pada masa pemerintahan Jokowi. Kendati demikian, SBY tidak pernah menyalahkan program Jokowi karena memang memiliki dasar masing-masing.
Meskipun SBY optimis Demokrat masuk dalam pemerintahan, namun tetap meminta para kade, khususnya calon legislatif dari Partai Demokrat turut mendukung. Para caleg harus bisa masuk ke DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten.
“Jika Caleg Demokrat terus bertambah, makan akan membantu mewujudkan program-program yang diimpikan. Program yang terlah berjalan 10 tahun saat masa pemerintahan saya akan dijalankan lagi dalam waktu 10 tahun mendatang,” katanya.
Dalam mewujudkan Impian itu, SBY memotivasi para caleg Demokrat tidak mengobral janji, sebab akan mengurangi tingkat kepercayaan. Para caleg cukup menyampaikan akan melaksanakan kembali program-program pemerintah pada masa pemerintahan SBY.
“Tidak perlu banyak janji, cukup jelaskan saja yang dulu telah dilaksanakan akan dilaksanakan kembali. Tidak perlu janji-janji baru, karena sudah lebih dari cukup,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, SBY juga menyinggung netralitas TNI Polri dalam pemilu. SBY menegaskan netralitas TNI Polri tidak bisa ditawar.
TNI Polri tidak boleh turut mengampanyekan salah satu pasangan calon. Namun, tugasnya cukup memastikan pemilu dapat berjalan aman dan jujur.
SBY juga menyinggung pentingnya peran ulama dalam membangun hubungan dengan pemerintah untuk membangun bangsa. Negara wajib menciptakan hubungan negara yang dekat dengan para ulama.
SBY juga menyinggung kebebasan ulama dalam menggunakan hak pilihnya dalam pemilu tanpa ada tekanan. Namun, SBY berharap para ulama yang mendukung pasangan calon tidak melebihi batas kepatutan dalam melakukan kampanye.
“Ulama adalah pemimpin umat. Jika ada ulama yang mendukung salah satu pasangan calon, maka harus memastikan tidak melebihi batas kepatutan. Karena hanya akan membuat umat bingung,” pungkasnya.
Advertisement