Turun, Hanya 196 Ribu Wisatawan di Bromo-Semeru Selama 2020
Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo-Tengger Semeru mencatat selama periode 2020 ada sebanyak 196.268 orang wisatawan yang mengunjungi kawasan wisata Gunung Bromo. Rinciannya dari jumlah tersebut 193.733 orang merupakan wisatawan lokal dan 2.658 merupakan wisatawan mancanegara.
Jumlah tersebut menurun dibandingkan tingkat kunjungan pada 2019, yang mencatat ada sebanyak 721.082 wisatawan ke Gunung Bromo, rinciannya 699.021 wisatawan lokal dan 22.061 merupakan wisatawan mancanegara.
Plt Kepala BB TNBTS, Novita Kusuma Wardhani, mengatakan bahwa penurunan tersebut disebabkan karena adanya kebijakan pembatasan kuota kunjungan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.
"Meski begitu efek pandemi Covid-19 ini juga berdampak positif terhadap ekologi. Seperti rumput-rumput di kawasan TNBTS sekarang sudah mulai tumbuh. Juga satwa-satwa juga lebih bebas," ujarnya pada Sabtu 5 Juni 2021.
Novita mengatakan, kawasan Bromo-Tengger Semeru selain pemanfaatannya untuk kegiatan wisata. Namun, hal yang lebih penting daripada itu adalah kawasan tersebut merupakan daerah konservasi.
"Bromo selama ini dikenal dengan konsep wisata. Tapi ini juga merupakan kawasan konservasi. Kawasan konservasi ini dijaga adalah untuk menjaga dari perubahan iklim," katanya.
Dari segi wisata sendiri ujar Novita, kawasan wisata Bromo-Tengger Semeru pada 2020, menyumbang Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp6,41 miliar lebih. Jumlah ini menurun dibanding periode 2019 yakni sebesar Rp22,8 miliar lebih.
"Seratus persen pendapatan tersebut kami setor ke kas negara. Jadi tidak ada yang digunakan oleh BB TNBTS. Karena kami sudah ada jatah anggaran sendiri dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," ujarnya.
Adapun destinasi yang menjadi favorit wisatawan saat berkunjung ke Bromo ujar Novita, pihaknya mencatat ada tujuh spot yang menjadi andalan para wisatawan yaitu Semeru, Pananjakan, Laut Pasir, Teletubbies, Bukit Kedaluh, Bukit Cinta dan Pura Ponten. "Jadi ini membuat nilai dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Tapi karena dampak pandemi sektor ini jadi terpukul juga," katanya.
Advertisement