Turki Lockdown, Bagaimana Nasib Final Liga Champions?
Federasi sepak bola Eropa atau UEFA meyakini lockdown sementara yang diterapkan Turki baru-baru ini menyusul peningkatan drastis kasus Covid-19 dalam sehari tak akan mengubah rencana gelaran final Liga Champions.
Diketahui, Turki mencatat 37.312 orang yang terpapar Covid-19 dan 353 kematian hanya dalam waktu 24 jam pada Senin, 26 April. Data Kementerian Kesehatan Turki menunjukkan ada penunan tajam dari pertengahan April, tapi masih menjadi tertinggi keempat di dunia.
Agar tak terjadi lonjakan, otoritas Turki kemudian memberlakukan lockdown mulai 29 April sampai 17 Mei 2021. Semua perjalanan antarkota membutuhkan izin resmi, semua sekolah ditutup, dan batas kapasitas yang ketat berlaku bagi pengguna transportasi umum.
Namun UEFA mempercayai bahwa situasi itu tak akan mengubah jadwal yang sudah ditetapkan. Laga puncak yang akan berlangsung di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul, Minggu 30 Mei 2021 dini hari WIB pun tak mengalami perubahan.
"Final Liga Champions akan digelar di Istanbul pada 29 Mei (waktu setempat) dengan jumlah penonton terbatas dan kami yakin lockdown sementara yang berlaku di Turki hingga 17 Mei nanti tidak akan memengaruhi rencana pertandingan," demikian pernyataan resmi UEFA yang dikutip dari Reuters.
Saat ini UEFA terus berkoordinasi dengan Federasi Sepak Bola Turki dan otoritas lokal maupun nasional untuk menggelar pertandingan dengan aman.
"Informasi lebih lanjut mengenai kapasitas pertandingan dan detail tiket akan segera dikomunikasikan," lanjut pernyataan resmi UEFA.
Stadion Olimpiade Ataturk seharusnya menjadi venue final Liga Champions musim lalu, namun situasi pandemi Covid-19 yang melanda negara itu memaksa UEFA memindahkan lokasi final ke Lisbon, Portugal.
Liga Champions telah memainkan leg pertama semifinal, di mana Manchester City sukses mencuri kemenangan 2-1 di markas Paris Saint-German, sedangkan Chelsea menahan imbang Real Madrid 1-1 di Estadio Alfredo Di Stefano.
Advertisement