Turap Kayu Glugu, Solusi Penanganan Darurat Longsor di Blora
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora berkolaborasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Semarang, melakukan penanganan darurat longsoran Tirtonadi di Kelurahan Mlangsen, Kecamatan Blora.
Pelaksanaan ini, dimulai pada Jumat 11 Oktober 2022, kemarin. Pekerjaan itu dikebut, supaya selesai tahun ini.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Blora Samgautama Karnajaya menjelaskan, penanganan darurat longsoran ini memang prioritas agar tahun ini dapat ditangani.
"Kami bersyukur, berterima kasih kepada bapak Kepala BBWS Pemali Juana Semarang berkat koordinasi kami yang baik, akhirnya Pak Kepala Balai beserta jajarannya bersedia membantu kami melakukan penanganan darurat di Longsoran Tirtonadi pada tahun ini juga," ujarnya, Sabtu 12 Oktober 2022.
Menurutnya, rencana penanganan longsoran ini dilakukan dengan konstruksi turap kayu glugu kelapa yang direncanakan sebanyak 4 baris dengan panjang kurang lebih 27 meter. "Untuk konstruksi utama turapnya dari BBWS sedangkan urugan tanahnya dibantu dari Dinas PUPR," jelasnya.
Pihaknya juga mengajak masyarakat sekitar bisa ikut menjaga keamanan dan kondusivitas selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
Sementara itu Kabid Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Kabupaten Blora, Surat, menyatakan, hari ini dilakukan inspeksi ke lapangan bahwa pekerjaan telah dimulai sejak kemarin dan akan berlangsung hingga akhir November ini.
Dari hasil inspeksi bersama petugas di lapangan, pihaknya juga memberikan masukan agar penanganan nantinya dapat dilakukan secara optimal.
Menurut Surat, dirinya telah mengajukan usulan agar konstruksi turap yang akan dipasang bisa ditambah lagi panjang dan jumlah barisnya. Mengingat lokasi longsoran saat ini sudah bertambah panjangnya menjadi kurang lebih sekira 38 meter.
"Doakan saja semoga dari koordinasi kami dengan jajaran BBWS Pemali Juana Semarang harapannya bisa disetujui menjadi konstruksi turap semula sepanjang 27 meter menjadi 38 meter," ungkapnya.
Yaitu, kata dia, dengan jumlah baris semula 4 baris menjadi 5 baris. Harapannya bisa lebih optimal penanganannya.
"Apabila ini belum bisa, kami coba koordinasikan dengan Camat Blora, Agar ada partisipasi dari masyarakat setempat untuk bisa bergerak bersama membantu kekurangan glugu ataupun tanah urug yang diperlukan," tambahnya.
Diungkapkan, karena ini sifatnya penanganan darurat bencana alam, mengharap masyarakat setempat ataupun siapa pun yang tergerak untuk membantu bisa ikut berpartisipasi.
"Bisa membantu kekurangan kebutuhan turap glugu dan tanah urug dapat terpenuhi secara bersama-sama, mumpung alat berat ada di lapangan," kata dia.
Dia menambahkan, untuk rencana penanganan permanen, dari dinas PUPR telah mengusulkan anggarannya di APBD Kabupaten Blora tahun 2023. Semoga, lanjut dia, usulan ini bisa disetujui oleh Pemkab dan DPRD agar penanganan permanennya dapat dilakukan di tahun 2023.
"Secara khusus kami mengapresiasi dan berterima kasih kepada bapak Kepala BBWS Pemali Juana Semarang beserta jajarannya," ucapnya.
Yaitu, kata dia, atas gerak cepatnya selama ini untuk ikut serta bersama-sama dalam pelaksanaan penanganan darurat maupun permanen terhadap bencana tanah longsor di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Lusi yang berada di wilayah Kabupaten Blora.
Surat menyebutkan, kemarin baru saja menerima bantuan bahan banjiran berupa Bronjong sebanyak 500 buah dari BBWS Pemali Juana Semarang agar bisa digunakan untuk membantu penanganan darurat dan permanen oleh Dinas PUPR Kabupaten Blora. Untuk lokasi yang belum tertangani pelaksanaannya oleh BBWS Pemali Juana Semarang.
Untuk diketahui sampai saat ini BBWS Pemali Juana Semarang berkolaborasi bersama dengan Dinas PUPR Kabupaten Blora telah melaksanakan pekerjaan penanganan darurat maupun permanen di beberapa titik tanah longsor. Kurang lebih di 16 titik longsor. Dengan rincian sebanyak 12 titik ditangani oleh BBWS Pemali Juana dan 6 titik oleh Dinas PUPR.
Adapun rincian penanganan longsoran yang telah ditangani oleh BBWS Pemali Juana adalah Longsoran Anak Sungai Lusi Desa Ngrambitan Kecamtan Japah terdapat satu titik, Longsoran Sungai Kidangan Kelurahan Jepon terdapat tiga titik, Longsoran sungai Kidangan Desa Brumbung terdapat satu titik, dan Longsoran anak sungai Lusi Desa Gersi terdapat satu titik.
Kemudian, Longsoran Sungai Lusi Kelurahan Kedungjenar terdalat sua titik, Longsoran sungai Lusi desa Kemiri Kecamatan Jepon terdapat satu titik, Longsoran sungai Lusi Dukuh Sasak Desa Buluroto terdalat satu titik, Longsoran sungai Lusi Kelurahan Kauman terdapat satu titik dan Longsoran Tirtonadi anak sungai lusi Tirtonadi Kelurahan Mlangsen terdapat satu titik.
Sedangkan yang sudah ditangani oleh Pemkab Blora melalui Dinas PUPR Kabupaten Blora terdapat enam titik, yaitu Longsoran sungai Giyanti, Longsoran sungai Glagahan, Longsoran anak sungai Lusi Kelurahan Bangkle terdapat dua titik, Longsoran anak sungai Lusi Desa Turirejo Kecamatan Jepon terdapat satu titik, dan Longsoran saluran grojogan Kelurahan Tegalgunung terdapat satu titik.
"Untuk Longsoran anak sungai Lusi Kelurahan Bangkle terdapat dua titik yang sudah ditangani," tegasnya.