Tupperware, Dirintis Tahun 1946 hingga Kabar Bangkrut
Tupperware terancam bangkrut karena saham anjlok. Turun sampai 50% menyusul peringatan kesuraman bisnis ini. Merek dagang yang telah beroperasi selama kurang lebih 77 tahun ini rupanya sedang berjuang untuk mempertahankan eksistensi dan bersaing di pasar.
Maret 2023, perusahaan melaporkan kerugian 28,4 juta dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang 2022. Kerugian tersebut turun dari tahun sebelumnya 152,2 juta dolar AS. Lalu, penjualan bersih merosot 18% atau 1,31 miliar dolar AS dibanding 2022.
Selama dua tahun pertama pandemi COVID-19, harga sahamnya melonjak hingga Rp 555.000.
"Perusahaan sedang berusaha untuk mengurangi dampak peristiwa tersebut (terancam kebangkrutan). Perusahaan segera mengambil tindakan untuk mencari pembiayaan tambahan dalam mengatasi krisis keuangan," demikian keterangan pers CEO Tupperware, Miguel Fernandez dikutip dari CNN Internasional.
Nama Tupperware berasal dari nama pendirinya, Earl Silas Tupper yang lahir pada 1907. Pada usia 21 tahun, Tupper menemukan metode pemurnian ampas biji hitam polietilen. Ini adalah bahan dasar pembuat plastik menjadi lebih fleksibel. Pada 1938, lelaki ini mendirikan Earl S Tupper Company dan mematenkan produknya bernama Poly-T.
Usai Perang Dunia II tepatnya pada 1946, barulah produk dagang Tupperware diluncurkan. Produknya adalah wadah penyimpan makanan Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler.
Berikut ini fakta-fakta Tupperware, dirintis tahun 1946 hingga kabar bangkrut:
Tupperware, Dirintis Tahun 1946 hingga Kabar Bangkrut
Tupperware terancam bangkrut karena saham anjlok sampai 50%.
New York Stock Exchange memperingatkan bahwa saham Tupperware terancam dihapus dari daftar jika tidak mengajukan laporan tahunan yang diwajibkan.
Ahli kimia Earl Tupper menciptakan wadah plastik ringan dan tidak mudah pecah terinspirasi desain kaleng cat yang rapat, pada 1946.
Melalui pendekatan Tupperware Party atau Hostess Group Demonstations, demonstrasi Tupperware efektif untuk menyampaikan manfaat produk revolusioner, pada 1948.
Tupperware terkenal luas di Amerika, pada 1950. Model bisnis Tupperware diubah dari toko menjadi sistem demonstrasi oleh ibu-ibu ke berbagai konsumen, pada 1951.
Produk khusus untuk microwave dan oven dibuat pada 60-an. Dua puluh tahun kemudian, Tupperware mulai menampilkan produk Stack Cooker dirancang untuk membuat hidangan dalam jumlah banyak.
Wadah plastik ini baru masuk ke Tanah Air pada 1991. Distributor resmi pertama bernama PT Alif Rose di Jakarta. Kini ada lebih dari 79 distributor resmi di berbagai kota besar di Indonesia.
Sayangnya, masa jaya Tupperware meredup. Minat konsumen menurun. Banyak tiruan Tupperware yang harganya lebih murah.