Tupperware Bangkrut
Tupperware Brands Corp akhirnya resmi mengajukan klaim kebangkrutan setelah lama berjuang melawan penurunan penjualan dan meningkatnya persaingan.
Tupperware mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11, mencatat aset antara 500 juta dolar Amerika Serikat (AS) sampai 1 miliar dolar AS, dan kewajiban 1 miliar sampai 10 miliar dolar AS, menurut pengajuan pengadilannya dikutip dari laporan Bloomberg.
Saham Anjlok Terlilit Utang
saham Tupperware terpantau anjlok lebih dari 50%. Persiapan pengajuan kepailitan tersebut menyusul upaya negoisasi yang berlarut-larut antara Tupperware dengan para pemberi pinjaman. Diketahui, perusahaan juga memiliki utang lebih dari 700 juta dolar AS. Para kreditur sepakat pada tahun ini untuk memberikan sedikit ruang bernapas atas persyaratan pinjaman yang dilanggar, tetapi kondisi Tupperware terus memburuk.
Tupperware pernah Membanjiri Dapur
Pendiri Tupperware, Earl Tupper, pada 1946 memperkenalkan produk plastiknya kepada publik, dan kemudian mematenkan segel kedap udara yang fleksibel.
Barang-barang merek tersebut kemudian membanjiri rumah-rumah Amerika, sebagian besar melalui pesta penjualan independen yang diselenggarakan di rumah-rumah pinggiran kota.
Pendiri Tupperware
Nama Tupperware terinspirasi dari pendirinya, Earl Silas Tupper. Pria kelahiran 28 Juli 1907 itu menjadi seorang pengusaha dan penemu dari Amerika, yang paling dikenal atas inovasinya membuat Tupperware Plastics Company.
Di usia 21 tahun, Tupper melakukan berbagai riset dan berhasil menemukan metode untuk memurnikan ampas biji hitam polyethylene, bahan dasar pembuat plastik, menjadi plastik yang fleksibel, kuat, tidak berminyak, bening, aman, ringan dan tidak berbau.
Tupper kemudian mendirikan usaha plastik miliknya sendiri, Earl S Tupper Company dan mematenkan produknya dengan nama Poly-T pada 1938.
Selanjutnya, pada 1946, Tupper turut memeriahkan pasar Amerika yang kembali bergairah pasca Perang Dunia II, dengan meluncurkan produk pertamanya yang segera disambut dengan antusias, yaitu wadah penyimpan makanan Wonderlier Bowl dan Bell Tumbler dengan merek Tupperware.
Wadah Tupperware itu dijual pula ke toko perkakas dan department store namun tak begitu laris. Hingga sekitar 1946, dia bekerja sama dengan Brownie Wise, yang bekerja di sebuah perusahaan bernama Party Plan.
Setelah perselisihan Tupper dengan Wise yang mengakibatkan pemecatan pada 1958, Tupper menjual The Tupperware Company seharga 16 juta dolar AS kepada Rexall.
Advertisement