Tuntutannya Didengar Manajemen, Pengemudi Online Surabaya Bubarkan Aksi
Selain menuntut naiknya tarif perkilometer, ratusan driver taksi dan ojek online di Surabaya, juga meminta pihak pengembang aplikasi (Aplikator) Grab dan Go-jek menyediakan fitur tombol darurat (SOS).
Senin, 2 April 2018, pukul 16.00 WIB, para pengemudi yang sedari pagi berdemonstrasi di depan kantor perwakilan Grab di Jalan Klampis Jaya, berangsur membubarkan diri. Ini setelah pihak manajemen Grab dan Go,jek, menemui pengunjuk rasa. Arus lalin yang tersendat pun kini mulai dibuka.
Humas PDOI wilayah Jawa Timur Daniel Rorong Senin, 2 Maret 2018, mengatakan, para pengemudi online di Jatim membutuhkan tombol darurat itu. Pasalnya, tombol itu dirasa penting untuk menjamin keselamatan para pengemudi, apabila mengalami tindak-tindak kriminal dan kekerasan di perjalanan.
“Ketika teman-teman mengalami tindakan kriminalitas di jalan, mereka bisa menekan, tombol itu tersambung ke server pihak aplikator. Lalu aplikator bisa menghubungi kepolisian untuk meluncurkan aparat keamanannya ke lokasi,” kata Daniel di sela aksi, yang digelar didepan kantor Grab,Jalan Klampis Jaya, Surabaya.
Para pengemudi juga kebijakan suspend sepihak yang biasa dilakukan pihak aplikator. Hal itu menyusul banyak pengemudi yang dirugikan karena tak bisa lagi beroperasi, tanpa mengetahui penyebab atau pelanggaran yang dilakukannya.
“Ketika driver menanyakan kenapa suspend, si aplikator tidak membuka secara transparan. Suspend ini dalam artian putus mitra,” kata Daniel. (frd)